Di tepian subuh yang basah oleh embun,
Angin berbisik membawa rindu tak berujung.
Bayang wajahmu mengapung di antara kabut,
Mengiris langit kelabu yang perlahan surut.
Mentari malu-malu mencumbu cakrawala,
Namun sinarnya tak mampu menghapus segala.
Ada jejakmu terukir di sela udara,
Meninggalkan luka yang tak kunjung reda.
Kicau burung mengiringi langkah waktu,
Namun hatiku tertambat, terpaku di situ.
Pada siluetmu yang hanya bayangan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!