Mohon tunggu...
Royke Kumowal
Royke Kumowal Mohon Tunggu... profesional -

Lulusan Sarjana S1 yang sedang melanjutkan studi S2 di Apollos Jakarta.\r\n\r\nAktif di Kompasiana dan menyukai dunia jurnalistik.\r\n\r\nPernah bekerja sebagai Reporter/ wartawan di PurnamaNews dan seorang citizen journalist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Friend is Yakuza ! (1)

18 Juli 2013   03:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:23 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indahnya pagi hari ini sepertinya membuat Alex semakin semangat untuk berangkat sekolah.Dengan seragam putih abu-abunya yang rapih dan jas almameternya, Alex mulai bersiul-siul sambil menyemprotkan parfum kesukaannya di depan kaca, lalu Alex berbicara sendiri untuk menyemangati dirinya sendiri:

“Ayo Lex, kita buat hari ini menjadi luar biasa!” Sambil mengerutkan keningnya tanda serius dengan tangan mengepal di dada.

Lalu Alex pun keluar dari kamarnya sambil membawa tas ransel kesayangannya dan berangkat ke sekolah.

Alex adalah siswa berprestasi SMU tingkat akhir di suatu sekolah Negeri di kotanya. Tidak ada yang menarik dari Alex. Dia hanya anak remaja menuju dewasa dengan rambut belah tengah dan berkacamata yang sudah pastinya tidak ada tampang sebagai anak gaul.

Dengan motor kesayangannya dia mulai berjalan menuju sekolah yang sudah memulai ajaran baru 1 minggu yang lalu. Tetapi di tengah perjalanan dia melihat ada 3 anak muda bertampang preman sedang menggoda seorang gadis yang entah siapa Alex pun tidak mengenalnya, tapi dia tahu bahwa seragam yang dikenakan gadis itu adalah seragam dari asal sekolahnya.

Alex pun memperhatikan kejadian tersebut dan mengurangi kecapatan motornya dengan pelan sekali. Terlihat gadis itu hanya bersikap cuek seakan tidak peduli dengan 3 preman tersebut yang terus mengikutinya sambil menggodanya.

Karena risih tidak ada tanggapan dari gadis tersebut, maka salah satu dari preman tersebut memegang pundak gadis tersebut untuk menghentikannya berjalan sambil berbicara dengan nada kasar.

“Hei, berhenti lonte!” Sambil tangan kanan menggenggam bahu gadis tersebut berharap gadis itu berhenti karena genggamannya.

Sungguh ga disangka, ternyata gadis itu memudar badannya sambil memegang tangan preman tersebut dengan tangan kirinya lalu memutarnya dengan kuat tampa ampun lalu meninju preman tersebut dengan satu pukulan keras yang telak sehingga membuat preman tersebut jatuh di jalan.

“Aduh!” Teriak preman yang terjatuh kesakitan itu. “Bantu gw bego!” Sambil melihat kedua temannya yang kaget melihatnya jatuh sambil berharap teman-temannya membantunya untuk menghajar gadis tersebut.

“Iya iya...nanti gw abisin dia!” Teriak temannya sambil ngeluarin pisau dari kantong belakangnya. Dan mulai menyerang untuk menusuk gadis tersebut, tapi gadis tersebut menghindar dengan cepat lalu memegang tangan preman tersebut yang memegang pisau lalu memutarnya juga dengan kuat dan dengan tangan kanannya memukul lengan di dekat ketiaknya sampai pisau tersebut terlepas lalu menendangnya dua kali dengan tendangan putar sampai membuat preman tersebut jatuh kesakitan.

Temannya yang satu hanya melihat kaget seakan tidak percaya bahwa gadis ini telah menjatuhkan kedua temannya dengan mudah. Dengan tangan diangkat tanda menyerah lalu preman terakhir lari meninggalkan gadis tersebut dan kedua temannya yang sudah terjatuh kesakitan. Lalu dengan gaya cuek seperti tidak terjadi apa-apa lalu gadis itu pun berjalan kembali meneruskan perjalanannya sambil mengunyah permen karet dimulutnya.

Alex yang melihat kejadian tersebut kaget dan bingung karena tidak menyangka dua orang preman tadi jatuh oleh seorang gadis SMU yang memakai seragam sekolahnya. Sebelum Alex meneruskan perjalanannya dia bertanya-tanya dalam hati: siapa kira-kira gadis itu?

.....................

Bel sekolah pun berbunyi. Alex dan kedua temannyaMuji dan Geno pun masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku belajarnya masing-masing.

Alex berada di kelas 3B. Kelas yang menarik dengan murid sebanyak 40 murid dan setiap meja terdiri dari dua bangku dengan siswa saling berlawanan jenis. Pria di sebelah kiri dan wanita disebelah kanan. Posisi ini dibuat oleh walikelas Alex, yaitu Pak Santoso dengan alasan agar menambah semangat belajar dalam kelas dan sebagai partner belajar.

Hanya Alex saja yang tidak ada pasangan dalam kelasnya dikarenakan Alex adalah siswa terakhir yang di atur pasangan duduknya oleh Pak Santoso agar teman-teman yang lain dapat teman belajarnya lebih dahulu, sedangkan Alex terakhir dengan alasan kalaupun dia tidak mendapat pasangan duduk itu tidak masalah baginya karena Alex adalah siswa terpelajar dengan nilai-nilai prestasi yang di atas rata-rata.

Tidak lama setelah itu Pak Santoso pun masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran yang diajarnya yaitu mata pelajaran sejarah. Baru saja dia mau mulai berbicara, seorang wanita muda dan cantik mengetuk pintu kelas yang ternyata adalah Bu Andin yang sedang membawa secarik kertas di tangannya untuk diberikan kepada Pak Santoso.

“Permisi Pak, Ini ada pesan dari kepala sekolah, Pak! Kata Bu Andin sambil menyodorkan kertas yang dipegangnya.

“Ehem..ehem...surat cinta ya, Pak?” Seru Bony yang duduk di belakang Alex, empat bangku dari depan, sambil tertawa kecil...

“Hahahahaha....!” Tawa dari satu kelas pun memenuhi ruangan.

“Hush! Sudah...sudah diam jangan berisik!” Seru Pak Santoso mencoba untuk menenangkan suasana kelas yang mulai ribut dengan tawa.

Baik Pak, kalo begitu saya permisi dulu!” Pinta Bu Andin untuk kembali ke ruangannya.

“Baiklah, terima kasih Bu Andien!” Sambil menganggukkan kepalanya sebagai tanda terima kasih. Lalu Pak Santoso berdiri di depan dan di tengah kelas hendak berbicara kepada siswa-siswinya.

“Baklah anak-anak, hari kita kedatangan siswi baru, yang baru pindah dari sekolah lain dan akan bergabung belajar dengan kalian di kelas ini. Saya harap kalian semua dapat bekerja sama dan membantunya untuk beradaptasi di sekolah ini.” Kata Pak Santoso dengan penuh harap. Lalu ia memanggil siswi tersebut yang dari tadi berdiri di luar menunggu izin masuk dari Wali Kelas 3B.

Dengan langkah cuek masih sambil mengunyah permen karet di mulut, seorang wanita cantik lengkap dengan seragam sekolah dengan jaket almameter masuk dan berdiri di samping Pak Santoso hendak memperkenalkan diri.

Ketika Alex melihat siswi baru tersebut dia mengerutkan keningnya sambil mengingat sesuatu. Dan ternyata wanita di depannya ini adalah wanita yang dilihatnya di pinggir jalan bersama 3 preman yang berhasil dikalahkannya dengan satu pukulan dan 2 tendangan.

Lalu Pak Santoso pun mempersilahkan siswi pindahan tersebut untuk memperkenalkan diri di depan teman-teman barunya.

Dan siswi baru ini pun dengan sopan sambil menganggukkan kepala kepada Pak Santoso mengucapkan terima kasih dengan tersenyum: “Terima kasih, Pak!.

“Baik teman-teman, nama saya Ayumi, saya senang bisa bersama-sama belajar di sekolah dan kelas ini. Saya berharap ada kerja sama dari teman-teman semua kepada saya, terima kasih.” Sambil tersenyum dengan lembut.

“Baiklah Ayumi, terima kasih utuk perkenalannya. Kamu boleh mencari bangku yang kosong untuk duduk di sana.” Perintak Pak Santoso kepadanya sambil melihat bangku disamping Alex yang masih kosong.

Alex yang memperhatikan perkenalan singkat tersebut seakan heran dengan sikap dan gaya dari Ayumi yang begitu lembut di depan kelas tadi dan tidak sama dengan apa yang dilihatnya di jalan ketika berhadapan dengan 3 orang preman jalanan.

Alex yang masih penasaran hanya bisa curi-curi pandang kepada teman barunya Ayumi ketika mulai duduk di sampingnya Dan tanpa disadari Yumtis pun mengetahuinya dan langsung menatapnya dengan tajam sambil mengeluarkan senyum manis dari mulutnya.

.....

Di kantin sekolah ketika jam istirahat terlihat Ayumi sedang duduk sendirian saja sambil menikmati baksonya yang sudah hampir habis. Terlihat beberapa siswa lain mencoba mendekatinya untuk berkenalan dengannya. Dengan senyum yang manis sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman Ayumi terlihat memperkenalkan dirinya dengan senang hati..

Alex dari jauh terlihat memperhatikannya dengan serius sampai tidak menyadari Muji dan Geno yang duduk berhadapan bersamanya memperhatikan tatapan Alex.

“Woi, bengong aza loe! Demen loe ya sama dia?” Kata Muji mengejutkan tatapan Alex sambil menggoyang-goyang tangannya seperti orang sedang melambaikan tangannya di depan wajah Alex. “Gile loe, dari tadi kite dicuekin aze! Kalo demen bilang nanti gw samperin ntu orangnye, daripade loe bengong-bengong aje dari tadi.” Lanjutnya dengan gaya betawinya.

Ah, ngga..ngga..sapa juga yang liatin dia, orang gw lagi mikirin tugas yang di kase Pak Santoso tadi!” Jawab Alex berbohong sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Alah...pake ngga ngaku lagi loe Lex, uda jelas-jelas kita lihat mata loe dari tadi liatin si Ayumi terus sampe ngga ngedip. Masa kita ngga tahu, kita kan di depan loe. Tuh keliatan dijidat loe tuh kalo loe suka sama dia.”Timpal Geno ga mau kalah sambil memakan somaynya.

“Terserah loe deh!” Jawab Alex kesal karena tindakannya melihat Ayumi tadi ketahuan sama Muji dan Geno.

Geno dan Muji adalah teman baik Alex dari kelas 1 sampai kelas 3 sekarang. Mereka selalu satu kelas bersama-sama. Geno orangnya berkulit sawo matang, kaca mata tebal, dengan rambut disisir ke depan dan jago dalam pelajaran matematika. Beda dengan Muji. Muji orangnya berkulit putih, tinggi kira-kira 172 cm, dengan model ramput spike dan jago komputer. Dia ini adalah Hackernya sekolah kami. Pernah waktu kami di kelas 2, dia sudah pernah membajak station tv swasta yang pada saat itu sedang menayangkan berita dan tiba-tiba berubah tampilannya dengan menampilkan wajahnya Muji yang ditutupi plastik hitam yang dibuat ada mata dan mulut walau hanya berdurasi 5 detik. Dan hebatnya, aksinya selalu tidak pernah ketahuan oleh siapa pun.

Tidak lama dari itu, datang beberapa anak kelas 3-4, yang dikenal berandalanya dan nakalnya. Kelas ini agak terpisah letaknya dengan kelas 3 yang lainnya. Kelas 3A-3C letaknya saling berdekatan, tetapi beda dengan kelas 3-4 yang letaknya kira-kira 50 meter tersendiri dengan kelas lainnya. Di kelas ini ada tiga kelompok yang dipimpin oleh Joni yang biasa dipanggil “Jo”, Adit yang biasa dipanggil “T-Rex”, dan Hendra yang biasa dipanggil “Hoper”. Dan big bossnya adalah Jo.

Menurut cerita ketiga orang ini pernah berkelahi untuk memperebutkan siapa yang akan menjadi bos di sekolah ini. Dan Perkelahian terakhir dimenangkan oleh Jo sebagai bos 1, T-Rex sebagai bos 2, dan Hoper sebagai bos 3. Dan sebagai pemenang sudah pastinya dia yang memiliki anak buah lebih banyak dari yang lainnya. Dan dari kelas manapun serta guru manapun tidak ada yang berani melawan mereka kecuali wali kelas kami Pak Santoso, yang katanya dengar-dengar Pak Santoso adalah mantan dari kelas 3-4 yang satu-satunya yang berhasil di dunia pendidikan, selain dia semuanya menjadi gengster, mafia, dan yakuza yang sudah masuk di Indonesia secara diam-diam.

Hoper dan anak buahnya masuk ke kantin, semua anak-anak yang lain pada minggir ketika Hoper dan anak buahnya masuk ke kantin untuk mendekati Ayumi. Semua mata memandang mereka ketika Hoper mendatangi Ayumi serta menaikkan kakinya di atas bangku sambil menatap tajam Ayumi.

“Gw tahu siapa loe!” Gw tunggu loe pulang sekolah di lapangan bola!” Ancamnya tanpa basa basi. Lalu meninggalkan kantin setelah menendang bangku yang diinjaknya tadi.

Ayumi yang tadi di datangi oleh Hoper dan di ancamnya berkelahi setelah pulang sekolah terlihat biasa-biasa saja, tanpa ada wajah ketakutan dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengannya. Dengan santainya Ayumi pun menghabiskan bakso terakhirnya. Dan lalu menatap ke arah Alex sambil tersenyum manis yang dari tadi memperhatikannya.

Alex dengan muka serius masih ga habis pikir bahwa ada wanita yang baru diancam dan ditantang untuk berkelahi tetapi tidak merasa ketakutan sama sekali sedangkan anak-anak lainnya yang berada di kantin yang melihat kejadian tersebut pada ketakutan dengan kejadian tersebut. “Ntah apa yang akan terjadi padanya nanti.” Kata Alex dalam hati.

(Bersambung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun