Membesarnya "Gerakan" mempercepat berakhirnya wajib militer selektif dan Perang Vietnam. Namun di sisi lain peristiwa ini juga mendorong reaksi patriotik konservatif terhadap Gerakan dan budaya tandingannya yang berujung pada menguatnya "Mayoritas Diam".
Nixon dinyatakan  kemenangan telak dalam pemilihan presiden 1972 atas kandidat pasifis sayap kiri dari Partai Demokrat, George McGovern. Momen krusial dalam reaksi tersebut terjadi pada 8 Mei 1970, ketika sekitar 200 pekerja konstruksi bertopi baja menyerang demonstran mahasiswa di New York City dengan pipa timah.
Pada Juni 1970, Nixon membentuk Komisi Presiden untuk Kerusuhan Kampus (lebih dikenal sebagai Komisi Scranton) untuk menyelidiki penembakan di Kent State dan Jackson State serta kekerasan kampus secara umum.
Laporan komisi tersebut, yang diterbitkan pada bulan September, menyimpulkan bahwa "penembakan tanpa pandang bulu" oleh Garda Nasional adalah "tidak perlu, tidak beralasan, dan tidak dapat dimaafkan".
Namun komisi juga menyatakan  tindakan "kekerasan dan kriminal" oleh para demonstran turut menyebabkan tragedi tersebut. Laporan itu memperingatkan agar tidak alagi  menggunakan senapan berpeluru di masa mendatang untuk menghadapi demonstran mahasiswa.
Pada Oktober 1970, dua puluh empat mahasiswa dan satu anggota fakultas ("Kent 25") didakwa secara pidana atas tindakan yang berkaitan dengan peristiwa di Kent State, terutama yang berkaitan dengan pembakaran gedung ROTC.
Dewan juri yang mengajukan dakwaan tersebut tidak mendakwa satu pun anggota Garda Nasional, dengan menyatakan bahwa mereka "menembakkan senjata mereka dengan keyakinan yang jujur dan tulus.  Para angota Garda Nasional  akan menderita cedera tubuh yang serius jika tidak melakukannya.
Pada November--Desember 1971, dua terdakwa mengaku bersalah atas tuduhan kerusuhan, seorang terdakwa lainnya dihukum karena mengganggu petugas pemadam kebakaran, seorang terdakwa lainnya dibebaskan, dan dakwaan terhadap terdakwa lainnya dibatalkan karena kurangnya bukti.
Baca: Britannica
Sementara itu terdapat bukti yang saling bertentangan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas keputusan pelarangan demonstrasi siang hari pada t4 Mei.
Dalam persidangan perdata federal pada1975, Jenderal Robert Canterbury, pejabat tertinggi Garda Nasional, bersaksi bahwa terdapat konsensus luas bahwa demonstrasi tersebut harus dilarang karena ketegangan yang ada dan kemungkinan kekerasan akan kembali terjadi.