Contoh lain lagi  Shivana Shresta cucu mantan Menlu Nepal Kedar Bhakta Shresta. Shivana, 33 atahun adalah seorang penyanyi dan juga pemilik sebuah brand kosmetik di negaranya.  Tunangannya adalahJaiveer Singh,  putra mantan Perdana Menteri dan Presiden Kongres Nepal Sher Bahadur Deuaba.  Ini membuat publik Nepal mencurigai pasangan ini menjalin nepotisme.
Penelitian yang dilakukan oleh Udahar Shresta dan Craig Trevor Hansen bertajuk "Meeting The Nedds of Nepal's Gen Z in he Classroom: A Review of Effective Strategies pada Oktober 2021 mengungkapkan bahwa 52 persen dari sekitar 30 juta populasi di Nepal berusia 7 hingga 24 tahun yang mengacu pada generasi Z. Â Nah, seperti rekan-rekan mereka di negara lain, Gen Z Nepal lahir di dunia yang dimonasi teknologi, internet dan media sosial.
Sumber: Â Reaserachgate. Net
Pamer kemewahan para Nepo Kids bukan saat yang tepat dan dia adalah warganegara dari negara yang pendapatan per kapitanya hanya sekitar USD1.400 atau setara dengan Rp23 juta. Capaian ini terendah di Asia Selatan. Â Sementara angka kemiskianannya di atas 20 persen.
Bank Dunia mengungkapkan sebanyak 32,6 persen pemuda Nepal tidak bekerja dan tidak mengenyam pendidikan yang layak pada 2024. Â Capaian ini lebih buruk dibanding India berada di angka 23,5 persen. Â
Sementara angka pengangguran menembus 10 persen dan separuahnaya adalah kaum muda. Wajarlah sebesar 7 persen populasi Nepal jadi pekerja migran pada 2021.
Pekerja migran ini berkontsribusi  sekitar sepertiga PDB Nepal, termasuk tertinggi di dunia. Selain itu Nepal memiliki kesenjangan sosial dalam hal kepemilikan lahan di mana sekira 10 persen keluarga kaya menguasai 40 persen tanah.
Sementara warga miskin di perdesaan tidak memiliki tanah sama sekali. Sementara dua pertiga penduduk negeri pegunungan Himalaya ini bekerja di sektor pertanian, dan 75% tinggal di pedesaan.
Pengajar Geografi Manusia di Universitas Birmingham Fraser Sudgen menilai Nepal telah mengalami perubahan ekonomi politik yang pesat dalam tiga dekade terakhir.
Globalisasi neoliberal telah mengecewakan mayoritas penduduk pedesaan, dan meningkatnya integrasi ke dalam pasar internasional telah mengakibatkan meningkatnya ketimpangan, melonjaknya biaya, dan menurunnya kualitas hidup.