Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Berdansa di Kota Romantis (Tiga Puluh Empat)

9 Agustus 2025   09:51 Diperbarui: 9 Agustus 2025   09:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertunjukkan Jazz Goes to Campus 30 November 204-Foto: Irvan Sajafari

Tidak ada omongan lain. Aku duduk di belakang.  "R" banyak bercerita soal perubahan yang mulai terjadi di Bandung di bawah wali kota baru.

"Apakah Bandung memang hebat?" tanyaku.

"Buktinya kamu suka ke Bandung, itu jawaban aku. Tetapi memang itu anugerah buat Bandung dikelilingi bukit-bukit dan banyak universitas," jawab "R". "Kang Emil membuatnya makin menarik, kamu lihat sendiri akan?"

Kami berpisah di Fatmawati dan aku menaiki angkot tak sabar membaca lanjutan cerita Widy.

Bandung,  Cipaganti,  Rabu, 1 Januari 1958 

"Widy!" Seru Rinitje di halaman rumah Hein, di sana ada orangtua Hein, beberapa sepupunya.

Widy datang bersama Syafri, Angga, Utari, Paramitha, Yoga dan Mirna. Mereka diundang merayakan syukuran tahun baru oleh Hein.  Di sana sudah banyak orang Belanda. Mereka pesta kebun sore itu menikmati kue.

"Aku dapat kabar dari Nura, penguasa militer terpaksa melarang pertunjukkan Perang Bubat di Tasikmalaya. Mia kecewa karena sudah berlatih. Rupanya Siliwangi khawatir menambah ketegangan antar daerah," tutur Syafri.

"Saat ini Indonesia sangat menegangkan. Kami tidak tahu sampai kapan ada di Bandung," ucap Ayah Hein. "Tanah kami sudah diambil alih dan kami sudah mendapatkan pembayaran."

"Berarti bisa seminggu atau dua minggu lagi, kami ke Belanda dan itu bukan pulang bagi aku," kata Hein.

"Yuuk, kita gelar acara dansa, ada lagu baru?" Angga memecahkan kebuntuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun