Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Barak Militer: Hanya untuk Siswa Terlibat Geng Motor, Tawuran, Perundungan

2 Mei 2025   18:53 Diperbarui: 7 Mei 2025   17:00 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajar mengikuti pendidikan karakter-Kredit Foto: https://www.kompas.com/jawa-barat

Kalau car free day setiap hari minggu sebulan sekali bisa, mengapa tidak dengan  hari dan area khusus biat komunitas motor (diubah dari geng).

Sponsor kegiaan ini bisa produsen motor Jepang dan Tiongkok akan antri karena itu bisa kampanye brand mereka kalau arahnya positif. Kalau perlu buat lomba internasional. Bermanfaat juga bagi pariwisata.

Di sini masuklah para psikolog, sosiolog kasih solusi bagaimana menyalurkan energi lebih anak-anak di generasi yang sudah diputus ini.   Tapi untuk sementara untuk mengatasi gerombolan yang sudah terlanjur ini, ya, keterlibatan militer jalan terakhir.  Terbukti kok berhasil mengatasi crossboy pada 1950-an.

Jadi kasih waktu pada Gubernur Dedi Mulyadi merealisasikan idenya siswa nakal dikirim ke barak militer dan lakukan secara masif di kantong-kantong geng motor dan daerah yang marak tawuran pelajar.  

Tapi tidak untuk tidak semua pelajar nakal ya? Kalau cuma bolos, keluyuran, berkelahi satu lawan satu selesaikan saja internal sekolah. Biasanya kalau hanya berkelahi tidak menganiaya, mereka bisa jadi kawan kok.

Namun pada hari pertama 2 Mei ini 39 siswa tingkat  SMP  yang dibina di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Jalan Raya Sadang-Subang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta untuk pembinaan 14 hari dan diantar orangtuanya dengan tangis hari sepertinya bukan dalam tingkat bermasalah besar.

Pengakuan oarangtuanya di Kompas.Com hanya disebutkan tidak bisa dikendalikan, suka membolos, susah dinasehati, seperti itu. Apakah di antara mereka ada yang merundung? Kalau ada bagus.  Apakah ada yang ikut geng motor. Belum tampak, karena biasanya yang tawuran dan ikut geng motor itu sebaiknya tertangkap tangan.

Hanya saja pelatihan juga melibatkan psikolog diajarkan salat lima waktu, bangun pagi teratur disiplin diri, patut diapresiasi. Walau itu bisa didapatkan di sekolah berasrama. Ditunggu hasilnya apakah berkelanjutan perilaku yang terbentuk.

Irvan Sjafari

Tulisan Ini mengembangkan: https://www.kompasiana.com/jurnalgemini/680f595bed641524d42cdd32/bukan-hanya-pelajar-bermasalah-tetapi-geng-motor-bisa-dibina-di-barak-militer 

Sumber Lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun