Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Infeksi Cacingan Ancaman Masa Depan, Imbas Perubahan Iklim

27 Februari 2024   10:31 Diperbarui: 27 Februari 2024   11:11 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Dinas Kesehatan Provinsi NTB

Risiko Cacingan Sampai 2100

Untuk proyeksi masa depan, mereka mempertimbangkan skenario jangka pendek, dar i2041 hingga 2060, dan jangka panjang, dari tahun 2081 hingga 2100.

Peneliti pascadoktoral di Penn State dan penulis utama studi tersebut  Chiara Vanalli menyatakan pihaknya tidak hanya melihat korelasi atau hubungan linier antar variabel.

"Kami menguraikan bagaimana setiap komponen tahap hidup bebas dipengaruhi oleh kondisi iklim, mengembangkan pemahaman mekanistik tentang bagaimana cacing merespons tekanan lingkungan ini," kata Chiara.

 Hal ini penting untuk memahami apa yang mungkin terjadi di masa depan.  Penelitian ini merupakan salah satu penelitian pertama yang melihat interaksi antara berbagai variabel iklim pada berbagai spesies cacing parasit untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini dapat mengubah profil musiman penularan penyakit, serta kapan dan di mana pola-pola ini mungkin muncul.

Para peneliti menemukan bahwa tidak semua spesies parasit berperilaku sama. Bakteri yang berada di usus inang sangat dipengaruhi oleh suhu, sehingga risiko infeksi tertinggi mencapai 50 derajat Fahrenheit.

Sebaliknya, cacing yang berada di dalam perut merespons kelembapan dengan kuat, mencapai puncaknya saat kelembapan 80% atau lebih tinggi.

Eropa Berisiko Tinggi Cacingan di Masa Depan

Ketika para peneliti mengamati pola musiman di seluruh Eropa, mereka menemukan bahwa secara historis, risiko infeksi memiliki satu atau dua puncak pada musim semi dan musim panas untuk kelompok usus dan satu puncak untuk kelompok perut.

Namun, di masa depan, mereka memperkirakan puncak ini dapat berubah."Intensitas puncak-puncak ini dan cara peralihannya akan bergantung pada lokasi dan kondisi iklim spesifik serta jenis spesies cacing," kata Vanalli.

Tren dua musim, dengan satu puncak pada musim semi dan satu lagi pada musim gugur, diperkirakan akan semakin intensif dalam kasus cacing usus, sedangkan cacing perut kemungkinan besar akan mempertahankan puncaknya pada musim panas, terutama di wilayah utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun