Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Palembang Artikel Utama

Bukankah Kerajinan Songket Potensi Jadi Ujung Tombak Pariwisata Palembang?

23 Februari 2024   21:29 Diperbarui: 24 Februari 2024   19:31 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrrasi suasana sebuah butik songket di Palembang. Foto: Irvan Sjafari

Karakter kedua lainnya ialah songket adalah produk bersejarah bagi Palembang. Guru Besar Departemen Sosiologi dan Antropologi di College of the Holly Cross, Susan Rodgers dalam tulisannya" Heritage and Authorship Debates in Three Sumatran Songkets" dalam buku yang disunting Walter E. Littledan Patricia McAnnay bertajuk Textile Economics Power Value from The Local to Transnational, 2011 mengatakan songket di Sumaera sudah menjadi produk komersial antar daerah setidaknya sejak 1600. 

Alangkah lebih baik masing-masing produsen songket membuat cerita sejarah kerajinan songket di tempat masing-masing. 

Jika Bandung produk UMKM jualan kreativitas dalam membuat fesyen dan bangunan bersejarah, maka Palembang bisa menjual produk tradisional atau yang hibrida seperti Alimarsha tetapi juga menjual sejarah produknya. 

Kombinasi ini tentu menarik wisatawan sehingga mereka bisa membawa oleh-oleh dengan nilai tambah. 

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun