Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius Lima Belas

17 Februari 2024   09:25 Diperbarui: 17 Februari 2024   09:27 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
: https://kaltim.tribunnews.com/2017/04/07/ratusan-kera-serbu-rumah-dan-perkebunan-warga-di-sukoharjoInput sumber gambar

"Aku diminta ikut hadir di rapat manajemen aku mau show di Ciwalk nih. Temenin aku ya, Abang dapat berita eksklusif dengan pemenang Asian Model kenalanku yang jarang mau diwawancarai wartawan, tetapi jangan genit ya!"

Urip mengangguk.

Kemudian keduanya turun bergandeng tangan ke tempat parkir.  Ada satpam yang melihat Urip dan Helena turun. 

Mereka hendak berlari ke arahnya, tetapi baru saja bergerak terdengar teriakan penghuni yang tadinya kari menunjuk pagar apartemen sebelah timur runtuh karena tanahnya longsor diikuti tanah lain.

Urip dapat berita lagi, walau bersama wartawan lain, Setelah dapat bahan dia ikut mobil Helena ke luar halaman sambil melambaikan tangan ke arah satpam yang hendak menangkapnya, tetapi akhirnya memilih melihat tanah yang longsor kian mendekati dinding apartemen salah satu tower.

Penghuni tower itu diungsikan segera dan tepat waktunya dinding tower runtuh. Tanahnya tidak mampu menahan beban.

Urip takut digugat secara hukum.  Namun terdengar suara Adinda.

Tim ahli hukum mereka tidak bisa apa-apa karena mereka  segera digugat tenant di tower yang runtuh dan warga yang tanaman tertimpa runtuhan. Beking mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Cipik-cipik keluar dari apartemen setelah selesai memakan semua sampah dan makanan di menja para penghuni kemudian disemprot api oleh tim kepolisian.  Pekerjaan itu dimudahkan, para klonning mengarahkan gerakan cipik-cipik kea rah semprotan api dengan kekuatan pikirannya.

Manajer pengelola termenung menyaksikan banyak bangkai tikus dengan badan sudah habis berserakan di tiap lantai apartemen tower yang belum runtuh. Para penghuni apartemen ramai-ramai mengungsi.

                                                                       ***  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun