Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dayang Sumbi (1)

4 Juni 2020   17:24 Diperbarui: 4 Juni 2020   17:29 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Hiyang menurut Elang-Foto: Repro Irvan Sjafari.

Dari tiga puluh ribu kilometer itu hampir semua pemukiman manusia berada di areal zona satu seluas 10 ribu kilometer persegi, termasuk hutan buatan, pertanian, perkebunan, peternakan.  Zona kedua untuk pabrik dan sebagian pertanian, serta hutan buatan dan penghuni tetapnya tinggal di gedung apartemen dengan tentara penjaga. 

Luas zona kedua, yang ditargetkan jadi cadangan pemukiman kalau populasi bertambah juga sekitar sepuluh ribu kilometer.  Satu koloni berada di zona ini ialah Preanger Empat yang berada di atas bukit yang bisa melihat zona ketiga.

Zona ketiga yang semuanya hutan dengan tanaman asli planet ini hingga padang  tanaman setinggi paha manusia biasa yang cukup luas dengan warna biru tua serasi dengan danau besar yang ada di sana.  Ada juga tanah tandus  tempat tambang batu untuk membuat bangunan, hingga logam untuk pembuatan pesawat Guru Minda, hingga kendaraan. Hanya orang tertentu yang boleh berada di areal yang berada di belahan utara ini.  Di perbatasan utara ini parameter dipasang untuk memantau kawanan bolo atau mahluk lain yang membahayakan manusia. Terdapat banyak menara penjagaan.

Apa yang ada di balik garis perbatasan? Hingga tahun ke 200, sama seperti lautan Pemerintah Koloni belum berani dan merasa belum perlu mengirim ekspedisi.  Kalau dari ruang angkasa areal yang kami tempati sebetulnya sebuah pulau besar dan koloni manusia yang luasnya 30 ribu kilometer persegi itu hanya seperempatnya.

Skets gambar Planet Titanium-foto: Irvan Sjafari
Skets gambar Planet Titanium-foto: Irvan Sjafari
Kalau dari atas ada  delapan pulau besar lainnya yang dikelilingi air danau tawar besar dan ada kutub salju yang tentunya belum pernah kami jelajahi. Lebih aman ke ruang angkasa daripada mencoba areal itu.  Pernah mengirim robot anjing, seperti halnya melintasi perbatasan utara, tetapi masing-masing hilang kontak.  Drone kami juga tidak bisa sampai melintasi kutub. Tapi suhunya sekitar -20 derajat celcius. Kata ahli kami jauh lebih dingin kutub di planet asal kami.

Bagaimana dengan daerah katulistiwa? Dari atas hanya ada dataran luas memanjang berwarna coklat seperti sabuk, artinya mungkin padang gurun sangat luas dan panas. Garis tengahnya diprediksi sekitar seribuan kilometer.


Dipastikan hanya ada tanah dan berbatuan. Dari drone yang terbang mendapatkan gambar beberapa  titik oase dan padang sejenis ilalang  hijau dan beberapa batang pohon. Mungkin  di dalam tanahnya ada air dan oase itu mata airnya. 

Drone kami sempat menangkap ada banyak telur ukuran besar di salah satu padang ilalang yang terbesar dengan jari-jari lima kilometer melingkari oase dengan luas sekitar lima kilometer persegi. Diduga telur itu semacam cacing raksasa. 

Sisanya lebih kecil paling-paling luasnya berikut oase antara 500 meter hingga satu kilometer ada sepuluhan titik mungkin lebih.  Tapi para petinggi Preanger tidak berani mengirim manusia ke sana dengan suhu rata-rata di atas enam puluh derajat celcius bahkan mungkin lebih di musim panas, entah di musim lain.

Yang menarik jauh di selatan ada danau air tawar  yang juga luas dengan beberapa pulau besar yang mungkin bisa didiami.  Persoalan hanya Guru Minda yang bisa melintasi areal gurun yang luas ratusan ribu kilometer yang memisahkan dua areal danau.  Drone tidak pernah bisa menyeberangi sabuk gurun batu itu.

Lagipula kami cukup puas dengan wilayah ini. Mungkin seratus tahun lagi kami punya kebutuhan meluaskan wilayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun