Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Review] "Firegate", Bertemu Iblis di Piramida Gunung Padang

20 September 2017   20:42 Diperbarui: 21 September 2017   05:54 11827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam film ini Tomo digambarkan dicerai isterinya yang malu karena suaminya bekerja sebagai wartawan tabloid tidak bergengsi dan berakibat buruk bagi anaknya yang masih berusia tiga tahun.  Hanya rumahnya cukup mewah untuk ukuran jurnalis.  Bisa jadi karena Tomo mencari uang dengan cara merekayasa cerita tempat yang ada penunggunya. Dalam sebuah dialog Tomo membantah isterinya: idealisme? Kemana kamu ketika kita kelaparan? (ketika Tomo sedang menganggur).     

Tokoh Kedua Arni, arkeolog, Wakil dari Theo dalam Tim peneliti dan tidak percaya hal-hal yang klenik. Karakternya cerdas, mandiri, mempunyai keyakinan akan pengetahuan. Dalam film ini sepertinya Arni  tinggal sendiri di rumahnya. Ini yang agak mustahil dari kebiasaan orang Indonesia, setidaknya punya pembantu, kalau tidak tinggal dengan orangtuanya. 

Tokoh ketiga Guntur Samudra (Dwi Sasono), paranormal pengisi acara reality show, pandangannya kebalikan dari Arni.  Dalam film ini diceritakan bahwa reality show rekayasa, sekalipun dia percaya soal dunia supranatural.

Ketiganya mewakili apa yang diceritakan Profesor Theo dalam kuliahnya sebagai Gold (mencari kekayaan), Glory (kejayaan) dan Gospel (pengetahuan).Ketiganya punya kepentingan berbeda , Tomo hendak membuat artikel sensasional, Arni  berambisi  iktu mengungkap rahasia piramida dan Guntur ingin tahu rahasia  mahluk gaib dalam piramida terhadap Situs Piramida Gunung Padang  

Ketika terjadi kematian beruntun mulai dari Theo, seorang wartawan yang meremehkan kearifan lokal, hingga Wulan (Ratu Anandita), seorang arkeolog muda, ketiganya bekerja sama. Mereka menemukan petunjuk bahwa situs itu merupkan gerbang neraka. Ketiganya diteror oleh sesuatu yang disebut Badura dan ketiganya akhirnya kembali ke piramida untuk mencegah sesuatu keluar dari piramida itu berakibat kiamat.  Badura hanya sosok kerikil dari kekuatan jahat sebenarnya.

Plot ceritanya menarik, adegannya terjalin dengan apik, sebagian besar adegan setelah seperti adegan hingga akhir mencekam.  Ending yang ditawarkan sepertinya bisa ditebak bagi mereka yang menonton film hollywood sejenis. Yang tidak bisa ditebak ialah penampilan Sang Iblis yang diluar dugaan dan menjadi kekuatan film ini menurut saya. Untuk membuat takut tak harus berwujud mahluk jejadian, tetapi dialog dan ekspresi dari Sang Iblis.  

Sulit ditebak siapa yang selamat dan siapa yang tidak.      

Kritik

Reza Rahadian membuktikan diri mampu berakting di film horor. Dia menghidupkan Tomo yang mulai luntur kepercayaan pada Tuhan (sekalipun mirip film Barat), kehilangan idealisme.

Agama itu dijadikan alasan untuk ribut. Tuhan membiarkan ini semua.Aktual untuk kondisi sekarang.  Tetapi adegan paling menarik ketika Tomo berhadapan dengan Sang Iblis (Lukman Sardi) justru begitu menakutkan, filosofis  dan aktual untuk kondisi zaman sekarang. Dua aktor kawakan adu akting.

Jullie Estelle terlalu modis untuk arkeolog pekerja lapangan, tetapi mungkin saja ada arkeolog seperti itu akrena saya belum bertemu. Hanya saja Jullie bisa berakting ketakutan tanpa harus menjerit berlebihan ketika didatangi Badura di rumahnya, ketika keyakinan pada science runtuh.  Saya malah tertarik pada Ratu Anandita yang main sebentar jadi Wulan, arkeolog tampil agak kumal, wajahnya kusam, khas pekerja lapangan. Mantan presenter olahraga itu pas memainkan karakter ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun