Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masih Belum Terlambat untuk Memindahkan Ibu Kota

5 Juli 2017   21:57 Diperbarui: 6 Juli 2017   21:58 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: THINKSTOCKS/AlfinTofler

Orang-orang Palangkaraya dan Kalteng harus menikmati kue ekonominya. Harus ada perubahan sosial ke arah yang lebih baik di Kalimantan.  

Lalu apa dampak lingkungannya, misalnya terhadap hutan Kalimantan. Apakah orang-orang Jakarta ini mau patuh terhadap kearifan lokal di daerah baru, ini soal revolusi mental. Saya kira ini harus pikirkan pemerintah.   

 Palembang

Pilihan lain yang menarik adalah Palembang.  Jaraknya relatif cukup dengan Jakarta. 45 menit penerbangan kalau tidak salah. Bisa diakses dengan bis atau kapal. Infrastrukturnya sedang berkembang terutama di daerah hulu yang dulu tertinggal oleh daerah hilir. Kota yang terbelah sungai akan mengingatkan pada Bangkok. 

Secara geografis dekat dengan Singapura, Malaysia dan adanya lalu lintas sungai bisa masuk ke ibu kota lewat jalan laut.  Secara sosio historis orang Palembang punya sejarah panjang berinteraksi dengan orang luar.  Tentu ada persoalan sosial yang harus diatasi kalau pilihannya Palembang, karena orangnya relatif keras.   

Prasarana olahraga megah dan juga diikuti sarana komersial juga sedang berkembang.  Daerahnya masih bisa dikembangkan.  Belum pernah saya dengar adanya gempa bumi cuma karena dataran rendah atau risiko banjir.  Sewaktu saya ke sana beberapa tahun lalu pembenahan sosial seperti larangan memberi uang pada pengemis juga dilakukan.


Pertanyaan untuk Jakarta.

Suatu pertanyaan lagi, bagaimana nasib Jakarta?  Apakah benar-benar menjadi pusat perdagangan dan bisnis seperti New York atau Melbourne? Ingat Amerika Serikat dan Austarlia adalah negara federal.

Apakah bisa dipisah perizinan-perizinan yang menyangkut bisnis antara ibu kota baru dan Jakarta?  Mengingatkan kultur politik Indonesia menjadi pusat sentris selama puluhan tahun hal itu menjadi tanda tanya. Saya kahwtair malah pelaku-pelaku bisnis berbondong-bondong ke ibu kota baru.

Saya khawatir tanpa regulasi, kemauan dan mental  yang kuat ibu kota baru ini akan jadi "Jakarta" berikutnya, sementara Jakarta akan kembali jadi "The Big Village". Moga-moga kalau ibu kota baru kalau terwujud kekhawatiran ini tidak terjadi.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun