Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama FEATURED

Skenario Agus Yudhoyono, Anies Baswedan, Ahok dan Pilpres 2019

27 September 2016   17:12 Diperbarui: 4 Desember 2017   04:19 4244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga nama calon gubernur DKI. pos-metro.com

Kalau Ahok juga dibenarkan melanggar komitmen apa yang salah dengan Agus dan Anies? Kan akhirnya hitam dan putihnya tindakan itu di mata pendukungnya karena like dan dislike atau subyektif. Masing-masing pihak punya kemungkinan menjadi Pilkada DKI Jakarta sebagai batu loncatan.

Secara pribadi seperti yang pernah saya ungkapkan dalam tulisan sebelum soal Pilkada DKI Jakarta saya tidak punya persoalan kalau Ahok yang menang. Kinerjanya cukup memuaskan. Hanya saja ia harus memperhatikan pemberdayaan kaum marjinal-di antara terhadap orang Betawi. 

Pemberdayaan bukan pemberian ala sinterklas tetapi diajarkan bagaimana jadi pengusaha, misalnya. Orang tidak berdaya diberikan pancing bukan ikan. Saya juga berharap Ahok menyelesaikan masa jabatannya kalau ia terpilih dan tidak ikut-ikut tergoda untuk pilpres 2019, kalau 2014 boleh saja. Ahok juga jangan ragu mengembil konsultan yang ahli sosiologi Islam dan masyarakat Jakarta, serta ahli komunikasi untuk juru bicara.

Wakilnya Djarot justru menjadi tanda tanya saya. Jangan-jangan skenario PDI Perjuangan menempatkan orang-orangnya seperti unta masuk tenda. Sama dengan yang di Surabaya di mana Wisnu menjadi wakilnya Risma.  

Bisa dibayangkan kalau Risma jadi maju jadi DKI Jakarta 1 maka Wali Kota Surabaya ditangan kader PDI Perjuangan (yang dekat dengan pusat). Begitu juga kalau Ahok  dimajukan ke Pilpres 2019 sebagai wakil, maka gubernurnya akan dijabat Djarot. Bukankah saya juga bisa punya kecurigaan seperti itu?

Jadi memang masing-masing pihak dari ketiga kubu itu punya hitungan dan skenario untuk Pilkada 2017 berhubungan Pilpres 2019. Tetapi saya berharap mudah-mudahan masing-masing calon niat membangun Jakarta yang jadi tujuan utama dan bukan sampingan (apalagi tergiur dengan APBD-nya Rp70 triliun itu). Saya lebih berharap siapa pun calon yang menang meyelesaikan jabatannya dan tidak mau didorong ke Pilpres 2019.  

Saya bukan warga Jakarta. Saya tidak memilih di Pilpres 2014 karena punya alasan tertentu dan sampai saat ini saya tidak berminat menjadi pendukung salah satu dari ketiga pihak di Pilpres tersebut. 

Sejumlah media sudah mulai terkena magnet Pilkada DKI Jakarta. Sebuah tabloid hiburan terkemuka terang-terangan menjadikan Agus Harimurti sebagai cover-nya. Sebuah media nasional tampaknya memperlihatkan dukungannya terhadap Anies Baswedan dan satu grup media lagi pada Ahok, lebih karena pemiliknya adalah Ketua Partai yang mengusung Ahok.          

Irvan Sjafari     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun