ulurkan tanganmu
biar kugenggam erat-erat
dan jangan lepaskan, bergegaslah!
berpacu dengan waktu
hari-hari kian melelahkan
beban di pundak semakin syarat
tiada lagi yang dapat dilakukan
cuma menunggu dan menunggu, pasrah!
menanti belas kasihmu
pucat pasi warna alam
di parasnya banyak luka-luka menganga
tergores sembilu tajam tak bertepi
oh, dewata yang agung
kemakah?, perginya hutan dan rimba
yang dulu ramah
akankah?, semua berakhir begini, tragis!
jangan salahkan suatu saat nanti
jika alam memuntahkan kemarahannya
menghembuskan harum nafasnya, bencana!
badai bulan desember ...
* Singosari, 6 Des 2021 *
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!