engkau kah itu, Arman?
kukenal dulu di tahun 2019 lalu, begitu cepat berlalu
kau ingat kita sering bersama
membuat puisi tentang "kopi" hangat kental manis
kemudian kita saling berbagi
memberikan penilaian "menarik atau pun inspiratif"
di masing-masing blog kita di Kompasiana
karena kebetulan aku dan kau
sama-sama penggemar kopi hitam, sangat fanatik
tapi di siang ini, mendadak
kuterima berita menggelegar, engkau telah berpulang!
hancur rasa hati jiwa dan raga, tak berdaya tapi nyata
meskipun kita tiada sempat bertatap muka langsung
namun kita sering bercengkrama lewat puisi
dalam syairmu kutemui persahabatan
Arman Syarif
tangisku pecah di dada dan aku bersaksi kau teman terbaik
yang pernah kukenal di Kompasiana
selamat jalan sahabat, tetaplah menulis puisi disana, berdiksi
kuiringi dengan doa, semoga engkau "Husnul Khotimah" ...
* Singosari, 21 Januari 2021Â *