Jika bukan sekarang, lalu kapan? Bahasa daerah adalah identitas kita, warisan yang membawa serta nilai-nilai kearifan lokal. Saya khawatir, jika terus dibiarkan, bahasa daerah akan menghilang begitu saja, bukan karena tergerus waktu, tetapi karena ketidakpedulian kita.
Dan jika bahasa daerah punah, yang hilang bukan sekadar kata-kata, melainkan juga kesantunan, nilai-nilai budaya, dan jati diri kita sebagai bangsa.
Inspirasi Penjaga Bahasa Daerah
Bertemu kembali dengan Panjebar Semangat, meskipun dalam format digital, merupakan pengalaman emosional yang mengingatkan pada peran penting media dalam pelestarian bahasa daerah.
Sebagai salah satu majalah berbahasa Jawa tertua di Indonesia, Panjebar Semangat bukan sekadar sumber bacaan, tetapi juga instrumen dalam upaya nguri-nguri budaya Jawa.
Rubrik-rubrik khas dalam Panjebar Semangat, seperti Alaming Lelembut yang menyajikan kisah-kisah mistis dengan gaya tutur khas Jawa, Opo Tumon yang menampilkan cerita-cerita humor, serta Seng Njlonet yang menjadi ajang apresiasi bagi pembaca, membuktikan bahwa penggunaan bahasa Jawa dalam media massa dapat tetap menarik dan relevan.
Lebih dari sekadar hiburan, Panjebar Semangat berkontribusi terhadap pembelajaran bahasa dan peningkatan keterampilan berbahasa Jawa, terutama dalam aspek tata bahasa dan kosa kata.
Pengalaman pribadi saya membuktikan bahwa majalah ini memiliki peran dalam membentuk keluwesan berbahasa Jawa. Berkat Panjebar Semangat, saya memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai gramatika dan kosakata bahasa Jawa halus, yang kemudian memberikan dampak positif dalam interaksi sosial saya.
Sebagai salah satu majalah tertua di Indonesia selain Suara Muhammadiyah, Panjebar Semangat telah menunjukkan ketahanan luar biasa dalam menjaga eksistensinya hingga saat ini.
Dalam delapan tahun mendatang, majalah ini akan mencapai usia satu abad, sebuah pencapaian monumental yang selayaknya menjadi model bagi pelestarian bahasa daerah di Indonesia.
Konsistensi Panjebar Semangat dalam mengadaptasi diri dengan perkembangan zaman hendaknya menjadi inspirasi bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus berupaya dalam menjaga bahasa daerah sebagai bagian integral dari kekayaan budaya bangsa.