Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Guru dalam Middle Income Trap

2 Maret 2024   21:23 Diperbarui: 4 Maret 2024   07:30 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: HERYUNANTO untuk KOMPAS.id

Menyekolahkan dua anak sekaligus di sekolah swasta memang menguras, apalagi dengan istri yang juga sedang menempuh pendidikan saat ini. 

Tetapi, saya yakin bahwa ini adalah investasi yang penting untuk masa depan gemilang mereka. Namun, tentu saja hal ini mengurangi porsi dari pendapatan kita.

Akhirnya, sisa dari gaji tinggal sedikit, dan itulah yang membuat kita terperangkap dalam kelas menengah. Strata sosial yang terkesan tinggi, dengan berbagai alternatif pilihan yang berbiaya tinggi, tapi gaji tetap tidak berubah.

Namun, saya merasa cukup dengan situasi ini. Kebutuhan primer dan sekunder tetap terpenuhi dan cukup. Jika ingin memiliki lebih banyak sisa, maka kita harus benar-benar irit dan mungkin harus memangkas beberapa pengeluaran yang ada.

Wasana Kata

Kami harus bijak dalam mengelola uang dalam situasi yang terbatas untuk meraih masa depan yang gemilang.

Pada akhirnya, kami terjebak dalam Middle Income Trap alias sulit untuk maju, karena sulit untuk menabung, sulit untuk menyisihkan. 

Sebab, tidak sebanding antara besaran kebutuhan primer dan sekunder dengan pendapatan per bulan. Seperti yang dikatakan oleh Kompas, kaya tidak, miskin tidak, pokoknya cukup saja untuk kebutuhan harian ataupun bulanan.

Lalu bagaimana lagi, gaji naik harga-harga otomatis naik, dan kenaikan gaji tidak sebanding dengan kenaikan harga. Bahkan, terkadang harga naik sedangkan gaji tidak mengikuti.

Mau berharap ada insentif lain, namun untuk di daerah kami, itu masih belum seperti di daerah kota besar lainnya seperti ibu kota negara. Itu wajar, karena pendapatan asli daerahnya juga berbeda, dan mau tidak mau kami harus hemat.

Rezeki itu sudah tertakar dan tidak akan tertukar, dan semuanya tetap kita syukuri. Selain bersyukur, tentu saja kami juga harus bijak dalam mengelola keuangan, harus bisa menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran, jangan sampai besar pasak daripada tiang. 

Beberapa hal yang kami lakukan agar tetap seimbang antara pendapatan dan pengeluaran bagi kaum dengan pendapatan kelas menengah ini adalah dengan cara memberdayagunakan pendapatan semaksimal mungkin dengan efisien dan efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun