Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Beras Mahal: Perspektif dan Solusi Berkelanjutan

24 Februari 2024   22:35 Diperbarui: 25 Februari 2024   20:41 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: KOMPAS.id 

Kita perlu memikirkan konsekuensinya dari sekarang, dengan harapan langkah-langkah pencegahan yang diambil sejak dini dapat mengatasi kesulitan dalam persediaan pangan di masa depan.

Dua aspek yang perlu diperhatikan adalah peran dunia pendidikan dalam pencegahan pemanasan global dan perlunya pelestarian lahan pertanian yang semakin menyusut. 

Pemerintah memiliki peran kunci dalam menggerakkan langkah-langkah ini, baik melalui kebijakan di sektor pendidikan maupun agraria.

Implementasi PPDB zonasi bisa menjadi langkah awal untuk mendorong partisipasi aktif siswa-siswi dalam upaya pencegahan pemanasan global, dengan mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan seperti berjalan kaki atau menggunakan transportasi massal. 

Pentingnya regulasi yang ketat terhadap alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman merupakan suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan akan lahan pertanian dan pembangunan perkotaan. Tanpa regulasi yang tepat, risiko tergerusnya lahan pertanian oleh perluasan pemukiman kota akan semakin meningkat.

Meskipun solusi ini tidak mudah, kesadaran akan pentingnya menjaga bumi untuk keberlanjutan masa depan harus menjadi dorongan untuk memulai langkah-langkah menuju perubahan yang diperlukan. 

Mahalnya harga beras dan kelangkaannya menjadi alarm bagi kita untuk bersatu dalam upaya menyelamatkan planet ini bagi generasi mendatang.

Mari kita sadari akan pentingnya tindakan kita sekarang untuk masa depan yang lebih baik.

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun