Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Historia Cinta Raja Aceh dan Ratu Bugis

27 Juli 2021   20:57 Diperbarui: 27 Juli 2021   20:59 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Pinisi Berasal Dari Daerah Sulawesi Selatan Bulukumba Keturunan Ratu Bugis Keluarga Si Pembuat Kapal Pinisi. Kompasiana. Foto by. Pinisi Nenong

Namun sangat disayangkan bahtera mahligai rumah tangga mereka yang dinahkodai sang raja tersebut karam dalam ombak, dan badai yang menerjang kapal layar mereka disebabkan oleh,

kesalahan pemahaman perselisihan dalam kumpulan anak-anak dan istri deputi raja pada tempat tinggal mereka yaitu tempat perempuan anak deputi raja yang dinikahinya.

Pada masa-masa itu aceh terus berkecamuk dengan peperangan yang terjadi disemua wilayah aceh, hingga pada masa itu peperangan di aceh terhenti akibat bencana alam Tsunami yang melanda di bumi aceh, 

tidak hanya itu korban nyawa yang berjatuhan dan bergelimpangan disemua tempat baik itu korban konflik maupun korban bencana tsunami mencapai jutaan orang dan itu merupakan ujian yang amat sangat berat bagi rakyat aceh,

dalam merelakan dan mengikhlaskan murka dan marahNya Tuhan yang tak sanggup lagi melihat keadaan yang berlarut-larut dalam konflik kemanusiaan. 

Hal ini telah menjadikan aceh kembali dalam cinta damai. Sosok raja pada masa-masa peristiwa itu merupakan sosok raja yang dilindungi dan dicintai oleh rakyatnya, dalam hal ini raja hanya sosok berdiam dan bersahaja dengan rakyatnya sebagai seorang raja yang dihormati,

dan memberi spiritual bagi rakyatnya untuk terus mengabdikan diri pada perjuangan mati syahid yang terus membela bangsa aceh dari doktrin penjajah yang tidak berkeadilan dan berprikemanusiaan, 

maka dalam hal ini raja adalah tuan bagi rakyatnya dan amat sangat pengaruh perannya bagi bangkitnya semangat jiwa perjuangan bangsa aceh dalam memberikan spiritual bagi rakyatnya.

Berpuluh-puluhan tahun bahkan berabab-abab perjuangan raja dalam membela rakyatnya sangat dicintai, dihormati, dan dilindungi oleh rakyatnya hingga turun temurun dari keturunan-keturunan Raja Sultan Iskandar Muda sampai anak-anak cicit-cicit turunannya raja,

yang mewariskan darah silsilah raja di raja tersebut terus memperjuangkan hak rakyat dan menumpas yang bhatil yaitu menumpas kezaliman-kezaliman penjajah yang telah dilakukan kepada rakyatnya,

dan juga dirasakan oleh raja sampai akhir perjuangan tetes darah penghabisan mati syahid dengan janji dalam spiritual kekuatan rakyat yang telah ikrar melindungi antar sesama mereka bangsa aceh serta raja mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun