Mohon tunggu...
Junio Richson Sirait
Junio Richson Sirait Mohon Tunggu... Administrasi - Kapan ya Jadi Moderator 😅

Berusaha dari hari ke hari memberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Freedom of Speech: Sebuah Tinjauan Praktis Atas Kebahayaan Sistem Demokrasi

20 Desember 2020   22:51 Diperbarui: 20 Desember 2020   22:51 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang dimana rakyat memiliki hak yang setara dengan yang lainnya. Kesetaraan ini tidak hanya melekat pada orang yang memiliki kedudukan yang tertinggi saja tetapi orang yang dianggap rendah juga.

Pada sistem demokrasi rakyat dapat menuntut haknya kepada orang yang berlaku senonoh terhadap dirinya dan bahkan ia dapat menghukum orang tersebut jika ia mau melakukannya. Kesetaraan hak hidup yang telah diatur dalam sistem pemerintahan ini telah membuat semua rakyat dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh semua pembesar. Hal yang paling menonjol dalam sistem demokrasi yaitu kebebasan berbicara (Freedom of speech)

Kebebasan berbicara dalam sistem demokrasi telah membuat seseorang dapat memberikan masukan kepada siapa saja, bahkan kepada presiden pun seorang rakyat jelata dapat memberikan masukannya. Terdapat hal yang baik dalam kebebasan berbicara yang diatur dalam sistem demokrasi karena dapat membuat ilmu pengetahuan bertumbuh secara pesat dan juga menjadi pengingat bagi orang-orang yang tergolong dalam birahi kekuasaan. Namun, dalam sistem demokrasi juga terdapat hal-hal yang membuat kejahatan menjadi merajalela. Seperti orang-orang yang tergolong dalam birahi kekuasaan, membuat rakyat jelata menjadi buta atas segala tindakan yang dilakukannya.

Kebahayaan sistem demokrasi

Indonesia, negara yang kita cinta adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Kebebasan berbicara sangat menonjol terutama pada pemerintahan presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Pada pemerintahan ini semua orang dapat mengungkapkan ekspresinya kepada siapa saja yang dikehendakinya, bahkan bagi beberapa orang agaknya memanfaatkan kebebasan ini sebagai peluang besar untuk mengangkat reputasinya.

Sopan atau tidak, benar atau salah, agaknya dalam sistem demokrasi pada pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, secara khusus pada bagian kebebasan berbicara, seperti tidak dihiraukan. Orang bebas berbicara, bahkan bisa menghina presidennya. Norma etika semakin binasa, bar-bar semakin merajalela. Itulah fakta di negara kita.

Athena adalah gambaran yang membuat kita untuk mengambil sikap yang bijaksana. Opini publik yang membuat socrates meminum racun adalah pelajaran bagi kita bahwa kebebasan tanpa aturan adalah tindakan yang mendatangkan malapetaka. Ketidakadilan yang mendatangkan kejahatan telah menjadikan sejarah yang sampai saat ini kita dapat ketahui bersama.

Refleksi kebebasan berbicara (freedom of speech)

Peraturan yang telah ditegakkan pada saat ini adalah cerminan dari sikap yang bijaksana, yang dilakukan oleh pemerintah untuk kepentingan kita bersama. Usaha tersebut membutuhkan dukungan rakyat dan peran rakyat untuk menciptakan demokrasi yang penuh cinta kasih.

Pertama, rakyat dan pemerintah harus bersama-sama menerapkan kebebasan berbicara sesuai dengan norma-noma yang telah ditetapkan supaya kesenjangan yang terjadi saat ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Kedua, rakyat dan pemerintah harus bersama-sama berperan untuk membuat orang-orang yang memiliki birahi kekuasaan menjadi insaf dengan mengambil peran sesuai bagiannya masing-masing seperti rakyat mengingati, pemerintah mendisiplini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun