Narasumber pertama: Ibu prof. Dr. Mudillah S.pd. S. SIT, Msc
Dengan Judul Materi: Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah
Definisi darul ahdi wa syahadah adalah prinsip muhammadiyah tentang indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahada) bagi umat islam untuk memberi kontribusi terbaik.
Darul = rumah/negara
Ahdi = perjanjian/kesepakatan
Darul Ahdi Wa Syahadah
Bahwa Negara Pancasila merupakan hasil konsensus nasional (dari al-'ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al-syahadah) untuk menjadi negeri yang aman dan damai (dar al-salam) menuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat dan berdaulat dalam naungan ridha Allah SWT.
Cita - Cita Muhammadiyah yaitu mewujudkan negara Indonesia sebagai "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur", yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah.
Tujuan Utama
1. Â Meningkatkan komitmen kebangsaan, menjaga Indonesia sebagai amanah Allah
2. Membuktikan peran umat islam, berkontribusi nyata dalam membangun bangsa
3. Menguatkan nilai ke islaman dan kebangsaan, Islam rahmatan lil 'alamin dalam konteks NKRI
4. Mencegah perpecahan bangsa, memperkokoh persatuan dalam keberagaman
Prinsip - Prinsip Darul Ahdi Wa Syahadah
- menghormati kesepakatan nasional
- menjadi warga negara yang bertanggung jawab
- kesaksian iman dan amal shalih
- membangun peradaban utama
Negara Pancasila sesuai dalam Islam karena mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan yang sejalan dengan prinsip rahmatan lil-'alamin.
Narasumber kedua: Ibu Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K. (Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda DIY)
Dengan Judul Materi: Ancaman Baru Bela Negara
Peran Strategis Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth
1. Literasi digital
Saring sebelum sharing, tanggapi hoaks dengan fakta, dan gunakan teknologi untuk menyebarkan narasi positif tentang Indonesia.
2. Pendidikan kewarganegaraan
Memperkuat pendidikan kewarganegaraan dan bela negara di kampus sebagai fondasi moral dan patriotisme yang kokoh.
3. Kegiatan sosial dan budaya
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya yang mempererat persatuan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang mendalam.
Mahasiswa: Agen Perubahan dan Menjaga Nilai Bangsa
- Agent of Change: penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan pembangunan bangsa
- Iron Stock: cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik
- Kekuatan Moral: penjaga nilai-nilai luhir pancasila dan integritas bangsa
- Kontrol Sosial: pengawas jalannya pemerintah dan pembangunan demokratis
"Bela negara bukan hanya soal militer, tapi sikap aktif: belajar dengan rajin, taat hukum, melestarikan budaya, dan menolak segala bentuk radikalisme yang mengancam persatuan."
Kesimpulan: Mahasiswa Kunci Ketahanan Bangsa di Era Post-Truth
Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar.
Dengan kesadaran tinggi dan peran aktif, mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsa di tengah tantangan era digital.
Narasumber ketiga: Bpk. Amika Wardana S.Sos., MA.Ph,D
Dengan Judul Materi: Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia
Pendidikan Tinggi
- Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno: Akademi Plato, Nalanda, Madrasah Islam.
- Universitas abad pertengahan (Bologna, Paris, Oxford): pusat teologi, hukum,dan filsafat.
- Fungsi awal: menjaga kebenaran, mendidik profesional (hukum, medis, birokrasi).
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah
1. Muhammadiyah mendirikan perguruan tinggi pertama pada tahun 1955 (Universitas Muhammadiyah Jakarta), sebagai kelanjutan komitmen pendidikan sejak berdiri tahun 1912.
2. Jaringan Luas: terdapat lebih dari 163 perguruan tinggi muhammadiyah dan aisyiyah (PTMA), menjadikannya jaringan PTS terbesar di Indonesia.
3. Karakteristik Utama
- Mengintegrasikan Islam Berkemajuan dg Ilmu pengetahuan.
- Menjunjung kemandirian, filantropi dan inovasi sosial.
4. Orientasi masa depan menjadikan kampus berdampak: Unggul dalam mutu akademik, riset, digitalisasi, serta melahirkan lulusan profesional berkarakter.
Menjadi mahasiswa yang menguasai ilmu dan keterampilan, mengembangkan diri, berfikir kritis dan kreatif, mempersiapkan karier dan masa depan, memberikan kontribusi pada masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI