Mohon tunggu...
juniarman lawolo
juniarman lawolo Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sepak bola, musik, bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kita Tahu Itu Salah, Tapi Tetap Kita Kejar: Kenapa?

30 Juli 2025   17:21 Diperbarui: 30 Juli 2025   17:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Pria sedang duduk diatas jendela dan merenung  (Sumber:RuslanSikunov)

Setiap hari, kita berjalan di tengah lalu lalang kehidupan yang serba cepat. Banyak dari kita tahu mana  yang baik dan mana yang buruk. Kita tahu mana yang membangun dan mana yang menghancurkan.

Namun anehnya, seringkali kita justru memilih jalan yang salah, jalan yang kita tahu membawa kesakitan di ujungnya. Kita tahu sesuatu itu bisa merusak hidup kita, tapi tetap saja kita kejar. 

Kita tahu itu menyakitkan, tapi tetap terjerumus. Lalu muncul pertanyaan dalam hati: Kenapa?

Banyak orang memilih cinta yang salah meski tahu mereka akan dilukai. Banyak yang tenggelam dalam gaya hidup boros meski sadar dompetnya sudah sekarat. Banyak orang yang mencuri meskipun mereka tahu itu salah. 

Ada yang tetap mengejar popularitas, validasi, atau kenikmatan sesaat meski tahu semua itu semu dan mengikis nurani.

Kenapa kita seperti itu? Karena terkadang, kesalahan menawarkan rasa nyaman yang instan. Ia datang dengan senyum, sensasi, dan janji manis. 

Ia menyamar menjadi solusi cepat atas rasa sepi, lelah, dan kecewa. Dan kita, yang di tengah kerapuhan kadang tak kuasa menolaknya. 

Manusia diciptakan dengan akal tapi juga dengan keinginan. Ketika keinginan itu tak dibimbing oleh kesadaran, ia akan mengambil alih kemudi. 

Kita tahu berjudi bisa merusak ekonomi tapi sensasi menang membuat candu. Kita tahu balas dendam itu tidak sehat tapi rasanya memuaskan. 

Kita tahu bohong bisa menghancurkan kepercayaan tapi sering terasa lebih mudah daripada berkata jujur.

Banyak yang tahu bahwa mencintai seseorang yang tak menghargai itu menyakitkan tapi tetap memaksa bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun