Mohon tunggu...
Jumat Tuniah
Jumat Tuniah Mohon Tunggu... Guru - Simple Person

Tebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Ayah

20 Mei 2022   15:57 Diperbarui: 20 Mei 2022   16:19 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nafsu makanku hilang beberapa hari ini. Aku duduk sesaat di ranjangku yang bernuansa putih, ditemani sebuah boneka kucing kesayanganku.

Kuraih boneka itu, kemudian kudekap. Kupandangi foto keluarga kecilku yang terpampang di atas meja belajarku. Terlukis kebahagiaan disana. Orang-orang yang kucintai.

"Ra! " Ayah memanggilku. Pertanda waktunya berangkat ke sekolah.

"Iya, yah! " Segera kuletakkan boneka kucingku disamping bantal putihku dan segera meraih tasku menemui ayah.

"Ra, kamu pucat sekali, nak" Ibu memandang wajahku. Ayah turut mengamatiku.

"Nara ga apa-apa kok, bu. Nara baik-baik aja. " Kataku agar ibu tidak khawatir.

"Ayo, Yah! Nanti Nara terlambat ke sekolah. " Pintaku pada ayah.

Selama perjalanan ke sekolah, rasanya pusing kepalaku semakin menjadi. Pusing yang kualami semakin tidak tertahan. Aku berusaha sekuat tenaga memegang pinggang ayah agar tidak terjatuh.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, aku benar-benar sudah tidak kuat. Rasanya tubuhku lunglai, kepalaku sangat pusing, ada yang mengalir dari hidungku dan segera kuseka dengan tanganku.

Aku sedikit terkejut dengan apa yang ada di tanganku. "Yaah, darah." Kataku pada ayah sambil memandang darah merah pada tanganku tersebut. Seketika itu pandanganku gelap dan sayup-sayup aku mendengar suara ayahku yang memanggil namaku dengan panik.

"Ra, bertahan Nak." Ayah kemudian memegangku agar tak terjatuh. Kemudian aku tak mendengar apa-apa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun