Mohon tunggu...
Jumardin Akas
Jumardin Akas Mohon Tunggu... wiraswasta -

lelaki bugis | ayah dua putra | jurnalis di makassar | jumardinakas@gmail.com | twitter-LINE-IG: @ardiakas |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maaf Muhammad

25 Desember 2015   00:21 Diperbarui: 25 Desember 2015   02:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jauhnya diri dari substansi. Pada rasa syukur tentang nikmat. Kepada seorang manusia berstatus nabi, yang menjadi kekasih dari pencipta para kekasih.

Maaf Muhammad, dimana lagi harus kuungkapkan. Kehinaan apa lagi yang harus kudera. Terima kasih untuk segala hal tentangmu Muhammad.

Sesungguhnya, hingga saat ini aku belum benar-benar mengikutimu. Aku masih lebih senang ke tempat hiburan dibanding ke majelismu Muhammad.

Hidupku masih tergantung pada penguasa penguasa kecil yang berlabel atasan. Belum sepenuhnya pada ajaran dan Tuhan mu.

Maafkan Muhammad, ibadahku masih kadang sebatas kepentinganku. Melalui doa-doa ku yang kering. Untuk sesuatu yang kuinginkan selain yang kau pesankan.

Maafkan Muhammad, untuk telur-telur yang kuhabiskan. Padahal diriku lupa memanjatkan syukur kepada Sang Pemberi sejati yang kau puja.


Maafkan untuk segala cinta yang hanya sisa untukmu. Sesungguhnya, cinta kepadamu lah yang tak lebih agung dari yang lain. Yang akan mengantarkanku ke Pecinta Sejati.

Maafkan...

Jumat, 25 Desember 2015 (01:13 Wita)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun