Mohon tunggu...
Jumardin Muchtar
Jumardin Muchtar Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti / Dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda

Info contact instagram @jumardinmuchtar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permendikbudristek PPKS: Sama-Sama Pengen Asal Nilai Tinggi

13 November 2021   07:15 Diperbarui: 13 November 2021   07:57 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kabar24.bisnis.com

Lahirnya permen PPKS adalah sebuah solusi untuk melindungi para mahasiswi,tenaga pendidik dan pegawai kampus dari ancaman kekerasan seksual seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Menurut Nadiem Makarim: "Kita harus menghilangkan area abu-abu yang ada diperguruan tinggi." Jadi muncul pertanyaan dibenak kita, apa yang dimaksud dengan area abu-abu? Itu adalah sebuah istilah berupa aktivitas-aktivitas yang dipahami secara tidak jelas apakah itu merupakan pelecehan seksual atau bukan intinya semacam aktivitas terlarang yang dilakukan oleh setiap manusia.

Lalu bagaimana dengan nasib para ayam kampus mengenai peraturan PPKS yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan, Budaya dan Riset Tekhnologi. Menurut berinsial D, dia beranggapan bahwa :Hal ini adalah wajar dikeluarkan bagi setiap wanita yang memang harus membutuhkan perlindungan dari kekerasan seksual dan menurut saya sih saya nggk peduli mau dikeluarkan peraturan ini atau tidak karena kunci mendapatkan nilai tinggi dari dosen yaitu menjadi ayam kampus agar lebih akrab lagi asalkan tidak melewati batas." 

Sebagian pendidik enggan dengan persoalan ini dengan alasan agar bisa akrab dengan dosen dan mendapatkan jaminan nilai. Pernyataan ini muncul dibenak kita, Apakah IPK tinggi adalah jaminan kesuksesan dimasa depan? tentunya penulis beranggapan bahwa tidak ada jalan kesuksesan yang dilalui kecuali dengan tekad dan usaha keras untuk belajar serta berinovasi dalam mengembangkan negri kita ini, tidak ada keberkahan yang kita dapatkan dengan jalan yang salah justru itu akan membuat kita sengsara dan merasa sulit dalam menjalani kehidupan kita ini. 

Oleh karena itu kita tidak bisa memaksakan orang untuk menuntun jalan yang benar karena semua orang memiliki prinsip yang berbeda biarlah mereka menjalani kehidupan mereka biarlah Tuhan memberikan hidayah kapanpun ia kehendaki , karena cuman dialah sang maha mengetahui apa yang kita tidak ketahui.

Baca juga Artikel Sebelumnya: SURAT RINDU YANG PERNAH HADIR DIKEHIDUPANKU

Artikel Pilihan:  Seuntai Nama Yang Terukir di Dalam Doa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun