Mohon tunggu...
Jumadal Simamora
Jumadal Simamora Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Semangat Juang Lester Sembiring, Tunanetra Penjual Kerupuk

1 Juli 2022   13:05 Diperbarui: 1 Juli 2022   13:12 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu, hari Sabtu seperti biasa pasar tradisonal Malabar, Tangerang ramai dikunjungi para pembeli.  Di salah satu sudut pasar, sepasang suami istri, Lester Sembiring dan Juliana yang sama-sama penyandang tunanetra berjalan beriringan menyusuri jalan utama menjajakan kerupuk dagangannya. “Krupuk-krupuk”, ujar Lester Sembiring, diiringi dengan bunyi sepotong tongkat besi berbahan alumunium berukuran kurang lebih 1 meter yang dipukulkan ke aspal untuk menuntun mereka menyusuri jalan.

Setelah berjalan sekitar 10 meter, langkah pasangan yang tinggal Cipinang Lontar, Jakarta Timur ini berhenti ketika seorang ibu paruh baya mendekati dan membeli kerupuk dagangannya. Dengan ramah, Lester menurunkan tali pengikat dari pundaknya dan mengeluarkan beberapa kerupuk.  Sesaat kemudian, seorang bapak yang sudah agak tua datang mendekat dan membeli satu bungkus plastik.

Para pembeli pun menyodorkan uang ke Lester Sembiring. Entah bagaimana cara Lester mengenali uang tersebut. Dengan keterbatasan fisiknya, dia meraba-raba uang tersebut dan memberikan kembalian. Beberapa pembeli, mengiklaskan kembalian itu ke Lester Sembiring.

Pembeli umumnya mengaku iba sekaligus menikmati kerupuk yang dijual Lester Sembiring. Fifin, seorang pembeli mengaku menikmati kerupuk yang dijual Sembiring. “Suami saya suka dan bisa nolong sedikit-sedikit”, ujarnya. Hal senada disampaikan Iklas, pemilik sebuah toko di Pasar Malabar yang kerap membeli kerupuk Sembiring. “Itu, orang itu  begitu setia, jadi saya terharu. Biar gini dia ga ngemis”, ujar Iklas sembari menunjukkan kerupuk yang sudah dibeli.

Jangan Jadikan Keterbatasn Fisik Menjadi Alasan untuk Mengeluh

Jika banyak orang yang memiliki keterbatasan fisik sering mengeluh dan meratapi keadaan, tidak demikian dengan Lester sembiring dan istrinya Juliana. Bagi Lester Sembiring dan Juliana, pekerjaan berjualan kerupuk sudah ditekuni selama 5 tahun. Meskipun banyak tantangan yang mereka hadapi ketika berjualan kerupuk ketika berjalan menyusuri gang ke gang setiap hari, tetapi mereka tetap semangat menjalaninya.


Ketika ditanya, apa yang memotivasi Lester Sembiring bekerja keras berjualan kerupuk, Ia mengaku tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga menjadi motivasinya untuk berjuang setiap hari. “ kita punya anak dan istri, mereka harus kita persiapkan supaya menjadi manusia-manusia yang berguna kelak” ungkap Lester.

Dari berjualan kerupuk, ayah dari tiga orang anak ini mengaku mendapatkan keuntungan 100.000 hingga 200.000 rupiah setiap hari. Pendapatan itu mereka gunakan untuk berbagai keperluan. “Bisa untuk mengontrak rumah, bisa makan sehari-hari dan untuk tambah-tambah uang sekolah” ujar Lester.

Selain ke Tangerang, Lester juga berjualan kerupuk ke beberapa daerah lain, seperti Depok dan Karawang. Untuk tiba di tempat tujuan, mereka menggunakan angkutan umum. Seringnya berganti kendaraan, menjadi tantangan tersendiri bagi Sembiring. Adakalanya Lester berjualan sendirian dan tidak ditemani oleh Juliana karena isterinya harus mengurus keluarga dan anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun