Mohon tunggu...
Juli Prasetyo
Juli Prasetyo Mohon Tunggu... Guru SMAN 1 Porong Sidoarjo

Lahir di Sidoarjo Jawa Timur, Menjadi Guru adalah panggilan, pegiat budaya literasi dengan membudayakan membaca, menulis, kegiatan sastra, drama, puisi, seni dan pertunjukan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Lintas Garis (7): Perpustakaan

23 Maret 2025   15:00 Diperbarui: 23 Maret 2025   11:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(7)

Hari itu, kami memutuskan untuk mengunjungi Perpustakaan Umum Sidoarjo untuk mencari referensi tambahan yang bisa memperkuat proposal bisnis kami. Ragil dan Rendra berangkat lebih awal karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas sekolah terlebih dahulu. Sementara itu, aku dan Niken sepakat untuk berangkat bersama setelah kafe tutup siang.

Setelah memastikan Lintas Garis Coffee sudah bersih dan rapi, aku dan Niken pun bersiap untuk berangkat. Aku mengambil helm dan menyalakan motor, sementara Niken sudah siap di belakang dengan tas berisi laptop dan buku catatannya.

"Ready, Niken?" tanyaku sambil menoleh ke belakang.

"Ready!" jawab Niken dengan semangat.

Kami pun meluncur ke arah Perpustakaan Umum Sidoarjo. Cuaca sore itu cerah, dengan angin sepoi-sepoi yang membuat perjalanan terasa menyenangkan. Sepanjang jalan, kami berbincang tentang berbagai hal, mulai dari rencana untuk lomba bisnis muda hingga cerita-cerita lucu di sekolah.

"Armannn, kamu pernah ngebayangin gak sih, kalau kita menang lomba ini, Lintas Garis Coffee bisa jadi seperti apa?" tanya Niken tiba-tiba.

Aku tersenyum. "Pernah. Aku membayangkan kafe ini jadi tempat yang lebih besar, dengan suasana yang tetap hangat dan ramah. Mungkin kita bisa buka cabang di kota lain, atau bahkan bikin franchise."

"Wah, keren banget!" sahut Niken antusias. "Aku juga pengen banget lihat Lintas Garis Coffee berkembang. Aku yakin, dengan kerja keras kita, semua itu bisa terwujud."

Aku merasa senang mendengar semangat Niken. Meskipun ada sedikit keheningan setelah curhatnya beberapa hari yang lalu, kami berhasil menjaga hubungan kami tetap baik. Niken adalah teman yang sangat berarti, dan aku tidak ingin kehilangan dia hanya karena perasaan yang mungkin tidak terbalaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun