Lalu pagi itu datang. Pagi yang berbeda.
Ada ketukan di pintu.
Ketika kubuka, dua polisi berdiri. Salah satunya yang sempat menertawaiku di kantor.
"Pak Arif, kami minta waktu sebentar."
Hatiku melonjak. Akhirnya! Mereka percaya padaku! Mungkin mereka menemukan sesuatu. Mungkin mereka sadar bahwa yang kulihat benar adanya!
Mereka mempersilakanku duduk. Aku menghidangkan teh, meski tangan masih gemetar.
Tapi kemudian satu polisi membuka map, dan menunjukkan sesuatu.
Foto. Foto-foto mengerikan. Mayat-mayat. Posisi tubuh yang kukenal. Terlalu kukenal.
"Ini... bukan... bukan saya..."
Tapi suara dalam kepalaku berbisik: "Itu karya kita."
Aku terpaku.