Mohon tunggu...
Julinda Jacob
Julinda Jacob Mohon Tunggu... Konsultan - Orang rumahan

Seorang ibu rumah tangga yang menuangkan hasil pandangan mata dan pendengaran dalam kehidupan keseharian

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Cappadocia, Paduan Keindahan Batu dan Balon Udara

3 Agustus 2019   15:48 Diperbarui: 29 September 2019   03:54 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menerima kunci, saya dan suami segera ke kamar di lantai 2 dengan banyak anak tangga dan pegangan besi yang cukup melelahkan. Kami melewati gerbang batu dengan pintu kayu besar kokoh ala benteng film Spartan.

Ada teras pribadi dengan kursi tamu tua dan sebuah pot bunga. Dari teras panorama malam Urgup sangat cantik disinari cahaya lampu, bulan dan bintang.

Kamarnya cukup luas dengan plafond rendah. Nyaman dan bersih. Ada ranjang tua ukir ukuran dobel, 2 buah lampu antik dikiri kanan ranjang, sebuah meja kerja lengkap dengan kursi dan lampu, pemanas ruang, lemari kayu 3 pintu dengan hanger dan laci, sebuah buffet berlaci banyak depan ranjang tempat meletakkan minuman, makanan dan perlengkapan lain. 

Dekat dinding kamar mandi ada 3 buah lilin besar yang biasa digunakan orang zaman dulu untuk penerangan. Saya merasa tinggal di zaman flinstone , dalam gua batu dengan penerangan alami walaupun listrik tetap disediakan.

Di sudut kamar terdapat kamar mandi dengan wastafel vintage berlantai marmar dengan sedikit sentuhan modern. Ada air hangat dan dingin, perlengkapan mandi tertata rapi dipojok ruang.

dokpri
dokpri
Selesai mandi kami dinner di resto hotel dengan menu khas Cappadocia. Saya hanya makan keju dan telur, menu lain terasa aneh di lidah. Di luar udara makin dingin,. Saya kembali ke kamar, beristirahat. tertidur pulas.

Naik Balon
Sebelum wake up morning call berbunyi saya dan suami sudah bangun, berkemas untuk persiapan naik balon udara, Yeayyy... balon udara! Wisata wajib yang tak boleh dilewatkan.

Banyak cerita menarik dan pemandangan cantik tentang balon udara Cappadocia. Saya berdoa semoga cuaca cerah, balon dapat mengudara. Suami tidak ikut, trauma kedinginan saat di salju. 

Jari jemarinyanya nyeri dan beku. Doi tak bisa membayangkan jika berada di atas, di ruang terbuka, ambooiiii manatahan dinginnya..hahaha...berbeda dengan saya yang over semangat dan memang tujuan utama ke sini untuk naik balon. Saya mengabaikan kekhawatiran suami, yang penting naik balon, yuhuuyyy.

Pagi itu semua telah siap. Saya menggunakan penghangat tangan dan kaki di sepatu dan saku mantel. Suhu diperkirakan minus 1 derajat, makin ke atas makin dingin. Tiket naik balon sebesar US$ 230/orang atau TL 1.270 setara Rp. 3.220.000 dengan kurs 14.000,- untuk 50 menit terbang. 

Tepat pukul 05.00 pagi 2 buah Van menjemput kami. Masing masing berisi 20 orang. Van melintas savana dan gurun Goreme, cukup jauh dari hotel. Semua penumpang pulas selama perjalanan, kecuali saya dan supir yang melek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun