Bisakah kita mengadakan komunikasi antara pejabat publik dengan publiknya? Seharusnya bisa. Yang di atas menurunkan ego harga dirinya sedangkan rakyat di bawah di angkat harga dirinya, nanti kita akan bertemu di tengah dalam lingkup yang netral, dimana kita dapat berkomunikasi dan berdemokrasi secara sehat.
Santai saja bro-bro yang sedang di dalam gedung sana, statement berlebihanmu yang mengatakan makar atau ingin memecah belah persatuan Bangsa. Hal itu malah membuat tertawa kami makin keras. Rasa cinta dan peduli dianggap sebagai kebencian dan pemberontakan. Sungguh fitnah yang menjijikan. Cintaku ini cukup di simpan dalam hati, bukan suara lantang teriakan nasionalis patriot tapi seperti ada udang di balik batu.
Peribahasa gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di sebrang lautan terlihat. Para tokoh ultra nasionalis seringkali menjaga kehormatan Negara dengan cara pasang badan, menjadi tameng untuk menjaga martabat bangsa.
Seharusnya yang memalukan dan mencoreng marwah negara adalah para orang-orang yang ahlaknya dipakai untuk merusak kepentingan umum demi kepentingan pribadi. Seperti para koruptor, para perusak tanah negara, para penguasa yang memeras rakyat, dan para elite yang menggerogoti uang rakyat dengan kebijakan mereka yang serakah. Mereka menjual aset bangsa, menggadaikan kedaulatan, dan membiarkan rakyat menderita sambil menumpuk harta di rekening keluarganya.
Saya juga mawas diri bahwasanya carut-marut yang terjadi saat ini bukanlah salah pemerintah semata, namun ini adalah kesalahan dari segala lapisan masyarakat yang ada. Carut-marut ini juga akibat kesalahan saya pribadi yang kurang dapat menjadi manusia yang berguna.
Maksudnya lagi adalah kita sebagai mahluk sosial yang saling bergantung dan berkaitan antara satu dan yang lainnya. Seperti sebuah jaringan ekosistem yang luas. Kita ini satu tubuh, bila gigi yang sakit-seluruh tubuh akan merasakannya. Maka dari itu buanglah ego, angkuh, dan kesombongan. Kita duduk sama rata, berdiri sama tinggi, agar titik temu yang sehat dan adil dapat terjalin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI