Mohon tunggu...
Sian Hwa
Sian Hwa Mohon Tunggu... lainnya -

Doyan nyampah di dumay. Wajib bikin novel yang keren badai. Penggila film dan buku. Bipolar dan insocially competent.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: Gerimis Pagi (Bab 10)

27 Desember 2013   14:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Coret-coretan bab 10

Lelaki itu sedang melakukan semuanya—mengolesi tanganku dengan salep obat luka bakar dan membalutnya dengan kain kasa. Setelah selesai, ia pergi ke dapur dan membereskan cangkir dan tumpahan kopi yang meluap ke lantai. Aku masih belum pulih dari rasa terkejut. Linnie memberikanku segelas air dan aku meminumnya sampai tandas. Ia bertanya apakah aku baik-baik saja dan kujawab baik. Aku tak ingin Linnie tahu.

Tahu lelaki ini dari masa lalu.

Jantungku belum lagi reda melompat-lompat, saat lelaki itu menyodorkan secangkir teh manis hangat yang dibuatnya dan menyuruhku minum.

“Hati-hati! Itu panas!” katanya mengingatkan. Suara lelaki itu. Entah bagaimana aku tak mengenalinya. Wajahnya juga banyak berubah. Aku sama sekali menemukan sosok yang berbeda dari yang pernah kukenal. Apakah waktu dapat mengikis ingatan sedemikian mudah? Ataukah aku memilih untuk mengingat hal-hal yang kumau saja?

Linnie menerima panggilan masuk di ponselnya dan bergegas pamit pulang. Lelaki itu mengantarkannya turun. Saat mereka pergi aku tertegun dalam kesunyian.

“Nara!” panggil seseorang. Aku menoleh ke samping. Sosok itu. Hanya dia yang masih kuingat dengan jelas dalam ingatan. “Lo lihat, kan! Ini sebuah kejutan yang baik.”

Aku mengangguk pelan.

Sosok itu tersenyum lebar. “Elo seharusnya senang, Ra? Elo bisa tahu kabar Bunda dan Ratih. Mereka semua merindukan elo.”

“Gue tahu.”

“Lantas apalagi?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun