Mohon tunggu...
Zulfikar A.S.
Zulfikar A.S. Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Bukan siapa-siapa

Tak mesti diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sudut-sudut dari Banyaknya Rumahku

31 Desember 2019   14:39 Diperbarui: 31 Desember 2019   14:49 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

gadis-gadis menelanjangi dirinya sendiri
air mengisap sisa rokok yang menyala, lantas memilih mati.
meletakkan kematiannya di sudut-sudut lantai rumahku.

radio menjadi hiasan lemari kaca
karena lupa bagaimana cara menyalakannya.
dan yang terulang lagi, waktu semakin mendesak tahun di akhir perhitungannya.

aku masih berdiri. lalu terduduk.
dan berdiri lagi. lantas aku membikin kopi dengan resep keluarga, yang
sebelum itu ibuku menyiapkannya untuk suaminya.

pada kesempatan yang terakhir
untuk pergi dari dunia dan
menghadiahkan akhir tahun dengan kematiannya.

seluruh umat manusia
merayakan kematian ibuku
pada tanggal satu di tahun yang baru.

"nak, keluarkan semua radio yang mereka simpan dalam lemari kaca. sebab di zaman yang ini, berkicau dianggap lebih baik daripada bergurau."


kata ibuku yang aku tak mengerti apa maksudnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun