Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Menaklukkan Waktu Tanpa Gemerlap: Intip Rahasia Cap Termos PD Kurnia, Teh Legendaris Sumedang

14 Oktober 2025   17:51 Diperbarui: 14 Oktober 2025   17:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh Cap Termos PD Kurnia, teh legendaris Sumedang. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Sejarah teh di Indonesia adalah kisah panjang yang bermula dari abad ke-17. Tanaman teh, yang dibawa oleh seorang Jerman, Andreas Cleyer, pada tahun 1684, awalnya hanya tumbuh sebagai tanaman hias di Batavia.

Titik baliknya terjadi pada tahun 1828. Pemerintah kolonial Belanda menerapkan Tanam Paksa, memaksa rakyat menanam teh dalam skala besar. Sejak saat itulah, perkebunan teh berkembang pesat, terutama di dataran tinggi Jawa Barat, dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat.

Kini, meskipun pasar dibanjiri oleh produk-produk modern dan impor, minuman teh tetap menjadi favorit utama. Popularitas yang stabil ini membuat industri pengolahan teh menjadi bisnis yang sangat menjanjikan, menarik banyak pemain besar dan kecil.

Di tengah persaingan ketat, muncul sebuah kisah menarik dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kisah ini adalah tentang sebuah pabrik teh yang memilih jalur berbeda, jauh dari hiruk pikuk promosi dan iklan.

Inilah PD Kurnia, pabrik pengolahan teh yang sudah berdiri tegak sejak tahun 1989. Perusahaan ini berlokasi di Sayang Cikeruh dan terkenal sebagai produsen merek teh lokal dengan produk andalan mereka: Teh Hijau Cap Termos.

PD Kurnia telah beroperasi selama 24 tahun. Mereka membuktikan bahwa ketahanan bisnis yang sejati tidak selalu diukur dari besarnya anggaran iklan.

Manajemen Sederhana dan Strategi Bisnis Tradisional

Rahasia pertama yang bisa diintip dari PD Kurnia adalah cara mereka menjalankan perusahaan. Pabrik ini dikelola oleh Haji Ujang Darmita, sang pemilik tunggal.

Sistem manajemen di PD Kurnia sangat sederhana dan terpusat. Di sana, tidak ada posisi struktural yang rumit seperti manajer keuangan, manajer operasional, atau manajer pemasaran. Semua tugas dan tanggung jawab strategis bermuara langsung pada Haji Ujang.

Struktur yang sangat lean ini memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan efisien. Haji Ujang dapat memastikan bahwa standar kualitas dan operasional pabrik terjaga sesuai visinya tanpa melalui birokrasi yang panjang.

Aspek paling unik dari PD Kurnia adalah strategi pemasarannya. Mereka secara konsisten memilih untuk tidak berpartisipasi dalam program promosi atau iklan yang mahal. Mereka adalah contoh nyata bisnis yang beroperasi tanpa gemerlap.

Metode pemasaran yang digunakan benar-benar tradisional. Mereka mengandalkan tenaga sales yang berkeliling ke pasar-pasar lokal. Wilayah sebarannya meliputi pasar tradisional di sekitar Sumedang, Cicalengka, Rancaekek, dan Banjaran.

Selain itu, loyalitas pelanggan juga dibangun dari konsumen atau pengecer yang datang langsung ke lokasi pabrik untuk membeli produk. Pola penjualan ini mengandalkan kekuatan dari mulut ke mulut.

Keberhasilan selama lebih dari dua dekade membuktikan bahwa fondasi bisnis yang kuat, yang didukung oleh kepercayaan komunitas lokal, dapat menaklukkan tantangan waktu dan persaingan modern.

Pabrik ini mempekerjakan sekitar 70 orang. Proses rekrutmen dan pelatihan pekerja juga sederhana. Pekerja baru tidak menerima pelatihan khusus yang formal.

Mereka diajarkan langsung oleh pekerja lama yang sudah berpengalaman. Sistem on-the-job training ini memastikan keahlian dan pengetahuan operasional diwariskan secara langsung dan praktis.

Integritas Produk dan Proses Pengolahan Murni

Inti dari ketahanan PD Kurnia adalah kualitas produknya, Teh Hijau Cap Termos. Perusahaan ini fokus mengolah pucuk teh menjadi produk yang siap dikonsumsi, tanpa penambahan bahan kimia yang tidak perlu.

Bahan baku utama, pucuk teh segar, dipasok dari perkebunan teh di sekitar Sumedang. Kebutuhan pucuk teh saat musim normal (musim hujan) bisa mencapai 7-10 ton. Namun, jumlah ini bisa turun drastis hingga 2 ton saat musim kemarau.

Proses pengolahan teh di PD Kurnia terbagi menjadi enam tahapan utama. Semua tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas terbaik dari pucuk teh.

Proses dimulai dengan pelayuan pucuk teh, diikuti dengan pengeringan awal. Setelah itu, ada tahap fermentasi singkat yang khas untuk teh hijau, sebelum masuk ke tahap pengeringan kedua.

Salah satu rahasia otentisitas rasa Cap Termos terletak pada tahap pematangan. Daun teh yang sudah disortasi (dipisahkan dari tangkai) akan dipanaskan kembali menggunakan bara arang. Proses tradisional ini memberikan aroma dan rasa yang khas.

Dari sekitar satu ton bahan baku, produk akhir yang dihasilkan hanya sekitar 230 kg teh siap pasar. Rasio ini menunjukkan fokus pabrik pada kualitas daripada kuantitas.

Keunggulan utama Cap Termos adalah klaimnya sebagai teh murni. Produk ini dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet atau bahan tambahan kimia lainnya. Komposisinya benar-benar hanya pucuk teh.

Integritas kualitas ini diperkuat dengan adanya izin dari Departemen Kesehatan (Dinkes) yang sudah dimiliki sejak tahun 1989.

Bukti kepercayaan PD Kurnia pada produknya sangat kuat. Mereka memiliki kebijakan yang unik: jika produk teh yang dijual pengecer masih tersisa setelah dua bulan, produk tersebut bisa dikembalikan ke pabrik melalui sales. Kebijakan ini merupakan jaminan kualitas yang mengalahkan iklan apa pun.

Tantangan Bisnis dan Peluang Pengembangan

Meskipun telah menjadi merek teh lokal yang melegenda di wilayahnya, PD Kurnia tidak luput dari tantangan yang harus diatasi. Tantangan ini terutama terlihat dari perspektif pasar modern.

Kekurangan pertama adalah pengemasan. Kemasan Teh Hijau Cap Termos dianggap kurang menarik dan tidak terlalu mengikuti tren desain modern. Hal ini bisa menjadi hambatan saat mereka mencoba menjangkau konsumen di luar pasar tradisional.

Tantangan kedua berkaitan dengan pengembangan produk. PD Kurnia menjual produknya dalam berbagai ukuran, dari bungkus kecil hingga bal. Mereka juga menjual produk sampingan, seperti teh saringan untuk bahan teh celup perusahaan lain, dan tangkai teh sisa sortasi.

Namun, belum ada pengembangan produk yang ditargetkan untuk kelas pasar yang berbeda, seperti teh premium, gift set, atau produk siap minum (RTD). Kurangnya inovasi produk dapat membatasi potensi pertumbuhan mereka.

Peluang terbesar bagi PD Kurnia adalah memanfaatkan narasi "alami tanpa bahan kimia" sebagai nilai jual utama. Dengan sedikit perbaikan pada kemasan dan pengenalan varian baru (misalnya teh celup premium), mereka bisa menarik segmen konsumen yang mencari produk sehat dan otentik.

Terlepas dari tantangan tersebut, kisah PD Kurnia menjadi inspirasi. Mereka membuktikan bahwa kepemimpinan yang fokus, operasi yang konsisten, dan komitmen murni terhadap kualitas produk adalah kunci utama untuk menaklukkan waktu dan mencapai kesuksesan jangka panjang.

Kesimpulan

Menaklukkan Waktu Tanpa Gemerlap: Intip Rahasia Cap Termos PD Kurnia menunjukkan bahwa pabrik teh legendaris dari Sumedang ini mampu bertahan selama seperempat abad karena berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar: manajemen sederhana di bawah kendali pemilik, proses pengolahan tradisional yang menjaga kemurnian produk, dan kepercayaan penuh pada kualitas tanpa menggunakan promosi mahal. 

Keunggulan teh hijau yang murni tanpa pengawet telah membangun loyalitas pasar yang tak tergoyahkan, menjadikan PD Kurnia contoh nyata bahwa integritas produk adalah strategi pemasaran terbaik bagi merek teh lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun