Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jasa yang di-Nol-kan: Seni Bertawakal di Atas Reruntuhan Janji Berulang

10 Oktober 2025   07:33 Diperbarui: 10 Oktober 2025   07:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Jasa yang di-nol-kan: seni bertawakal di atas reruntuhan janji berulang| Image by Unsplash/Getty Images

Kisah jasa yang di-nol-kan ini akhirnya bermetamorfosis menjadi sebuah seni, Seni Bertawakal. Seni ini adalah kemampuan untuk melepaskan hasil yang ada di tangan orang lain, sembari berjuang keras untuk menegakkan hak sendiri.

Pengalaman ini menutup satu babak kehidupan yang penuh janji palsu dan membuka babak baru yang berlandaskan tindakan nyata dan prinsip diri yang kokoh.

Kesimpulan

Kisah "Jasa yang di-nol-kan" adalah pengingat keras bahwa janji manusia, meskipun berulang kali diucapkan, bisa bernilai nol. Namun, titik nol ini bukanlah akhir, melainkan pemicu untuk revolusi batin. 

Kekecewaan yang berulang mengajarkan seni tawakal yang sejati: bukan pasrah, melainkan berani bertindak dengan ikhitiar yang benar dan strategis, sambil menyerahkan hasil akhir hanya kepada Tuhan. 

Saya tidak akan lagi menunggu; saya akan bertindak. Saya telah belajar bahwa hak saya tidak boleh digantung pada ucapan orang yang ingkar janji.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun