Kisah jasa yang di-nol-kan ini akhirnya bermetamorfosis menjadi sebuah seni, Seni Bertawakal. Seni ini adalah kemampuan untuk melepaskan hasil yang ada di tangan orang lain, sembari berjuang keras untuk menegakkan hak sendiri.
Pengalaman ini menutup satu babak kehidupan yang penuh janji palsu dan membuka babak baru yang berlandaskan tindakan nyata dan prinsip diri yang kokoh.
Kesimpulan
Kisah "Jasa yang di-nol-kan" adalah pengingat keras bahwa janji manusia, meskipun berulang kali diucapkan, bisa bernilai nol. Namun, titik nol ini bukanlah akhir, melainkan pemicu untuk revolusi batin.Â
Kekecewaan yang berulang mengajarkan seni tawakal yang sejati: bukan pasrah, melainkan berani bertindak dengan ikhitiar yang benar dan strategis, sambil menyerahkan hasil akhir hanya kepada Tuhan.Â
Saya tidak akan lagi menunggu; saya akan bertindak. Saya telah belajar bahwa hak saya tidak boleh digantung pada ucapan orang yang ingkar janji.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI