1. Mampu Mengoordinasikan Berbagai Pihak
Seorang Menko Polkam adalah "dirigen" bagi banyak lembaga. Ia harus mampu menyelaraskan kerja Polri, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), Kejaksaan, dan kementerian lain yang berada di bawah koordinasinya.Â
Kemampuan ini mirip dengan bagaimana seorang ketua siskamling mengoordinasikan jadwal ronda warga. Tidak ada tumpang tindih, semua orang tahu tugasnya, dan semua bekerja sama untuk satu tujuan yakni keamanan.
Contoh nyata adalah saat mengatasi kericuhan. Tanpa koordinasi yang baik, respons dari aparat bisa kacau. Menko Polkam harus memastikan setiap langkah yang diambil terencana, terukur, dan tidak menimbulkan masalah baru. Ia harus bisa menyatukan berbagai pandangan dan kepentingan yang berbeda menjadi satu visi yang solid.Â
Kemampuan ini juga termasuk berkoordinasi dengan lembaga-lembaga di luar lingkup kementeriannya, seperti DPR, untuk memastikan setiap kebijakan dapat diterima oleh publik dan tidak menimbulkan gejolak.
2. Memiliki Integritas dan Pengalaman yang Kuat
Integritas adalah fondasi yang tidak bisa ditawar. Seorang Menko Polkam harus bebas dari kepentingan pribadi atau kelompok. Keputusannya harus murni demi kepentingan bangsa dan negara.Â
Seperti seorang penjaga pos ronda yang dipercaya oleh warga, Menko Polkam harus mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat. Kepercayaan ini dibangun dari rekam jejak yang bersih, kejujuran, dan komitmen yang tak tergoyahkan.
Selain integritas, pengalaman juga sangat penting. Pengalaman Budi Gunawan yang memulai karir dari level bawah hingga ke puncak Polri dan BIN memberinya pemahaman yang luas. Sosok penggantinya juga harus memiliki bekal yang mumpuni, baik dari segi militer, hukum, maupun politik.Â
Namun, pengalaman teknis saja tidak cukup. Ia harus punya pengalaman dalam menghadapi masalah-masalah kompleks, menengahi konflik, dan membuat keputusan yang berdampak besar.
3. Proaktif dan Punya Visi ke Depan