Daripada berteriak-teriak di jalanan dan berakhir ricuh, alangkah lebih baik jika para pemangku kepentingan dan perwakilan rakyat duduk bersama untuk mencari solusi yang adil.
Ketiga, semangat persatuan. Umat Islam adalah satu tubuh. Jika satu bagian sakit, yang lain juga ikut merasakan. Demikian juga bangsa Indonesia. Kita adalah satu kesatuan, meskipun berbeda suku, agama, dan pandangan politik. Kerusuhan yang terjadi di satu daerah akan berdampak pada seluruh bangsa.Â
Maulid Nabi mengingatkan kita untuk selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Mari kita jadikan peringatan Maulid sebagai momentum untuk kembali merajut tali persaudaraan yang mungkin sempat robek karena perbedaan.
Kesimpulan
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah perayaan yang sangat berarti, bukan sekadar seremonial. Di tengah gejolak sosial dan demonstrasi yang diwarnai kericuhan, Maulid seharusnya menjadi kompas moral bagi kita semua.Â
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang membawa risalah cinta, damai, dan persatuan. Beliau tidak pernah mengajarkan kekerasan atau perpecahan. Oleh karena itu, mari kita jadikan peringatan Maulid Nabi tahun ini sebagai pengingat untuk meneladani akhlak beliau.Â
Sampaikan aspirasi dengan cara yang beradab, jauhi provokasi, dan utamakan dialog. Jangan biarkan gejolak demonstrasi, meskipun tujuannya mulia, menodai kesucian bulan kelahiran Nabi. Biarlah Maulid Nabi menjadi momen yang benar-benar menyatukan kita, bukan panggung yang memecah belah bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI