Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ironi di Balik Kematian Balita Sukabumi: Kisah yang Menagih Akses dan Keadilan

21 Agustus 2025   06:05 Diperbarui: 21 Agustus 2025   06:05 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Balita meninggal.| Image by Freepik/jcomp

Kemiskinan membatasi akses, mematikan mimpi, dan pada akhirnya, mengambil nyawa. Kita tidak bisa hanya diam dan menyaksikan hal ini terjadi. Kita harus menuntut adanya perubahan sistemik yang bisa menjamin bahwa tidak ada lagi anak yang meninggal karena kemiskinan.

Kesimpulan

Kematian Raya adalah sebuah tragedi yang membuka mata kita pada kenyataan pahit yang terjadi di pedalaman Sukabumi. Ini adalah kisah tentang kegagalan sistem, tentang kurangnya akses kesehatan, dan tentang kemiskinan yang membunuh perlahan. 

Raya meninggal bukan hanya karena cacingan, tetapi karena ia hidup dalam kondisi yang membuatnya tidak punya pilihan. Ia tidak punya akses ke perawatan yang layak, tidak punya keluarga yang bisa memberikan perlindungan penuh, dan tidak punya kesempatan untuk hidup dalam lingkungan yang sehat. 

Kisahnya adalah tamparan keras bagi kita semua. Ia menuntut agar kita tidak lagi menutup mata. Ia menuntut keadilan, agar tidak ada lagi Raya-Raya lain yang harus menghadapi takdir tragis yang sama. 

Sudah saatnya kita bergerak, menuntut pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk memastikan bahwa setiap anak, di mana pun mereka berada, memiliki hak untuk hidup layak dan sehat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun