Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Rumah Impian Milenial: Bukan Ilusi, tetapi Perlu Ambisi dan Strategi

8 Juni 2025   08:57 Diperbarui: 8 Juni 2025   09:08 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Milenial membeli rumah. | Image by Freepik

Milenial, sebuah generasi yang lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an, seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan unik. Salah satu tantangan terbesar yang kerap dibicarakan adalah impian memiliki rumah. 

Di era modern ini, dengan harga properti yang terus meroket dan kondisi ekonomi yang dinamis, pertanyaan besar sering muncul, Apakah memiliki rumah bagi milenial hanyalah sebuah ilusi semata? Banyak yang merasa pesimis, melihat harga rumah yang kian tak terjangkau, gaji yang terasa stagnan, dan gaya hidup yang serba instan.

Namun, benarkah demikian? Apakah milenial ditakdirkan untuk selamanya menyewa atau tinggal bersama orang tua? Jawabannya adalah tidak. Impian memiliki rumah bukanlah ilusi, melainkan sebuah tujuan yang sangat bisa diwujudkan, asalkan disertai dengan strategi yang tepat, perencanaan yang matang, dan kedisiplinan yang kuat. Tantangan memang ada, tapi setiap tantangan pasti ada jalan keluarnya.

Mari kita jujur, memiliki rumah saat ini memang berbeda dengan era orang tua atau kakek nenek kita. Dulu, harga properti mungkin lebih stabil dan kenaikan gaji bisa mengimbangi. Sekarang, situasinya lebih kompleks. 

Urbanisasi yang tinggi, lahan yang terbatas, dan permintaan yang terus meningkat menjadi pemicu kenaikan harga. Belum lagi, perubahan gaya hidup milenial yang cenderung lebih memilih pengalaman daripada kepemilikan aset, juga turut memengaruhi keputusan finansial.

Generasi milenial seringkali diidentikkan dengan hobi travelling, ngopi di kafe kekinian, dan gaya hidup serba digital yang membutuhkan gadget terbaru. Pengeluaran untuk hal-hal ini, meskipun kecil-kecil, jika ditotal bisa menjadi jumlah yang signifikan. 

Tanpa disadari, dana yang seharusnya bisa disisihkan untuk tabungan rumah, malah habis untuk memenuhi keinginan sesaat. Ini bukan berarti travelling atau ngopi itu salah, tapi perlu ada keseimbangan dan prioritas.

Padahal, impian memiliki rumah adalah salah satu pondasi penting untuk stabilitas finansial dan masa depan. Rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi juga aset yang nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu. 

Ia bisa menjadi investasi jangka panjang, jaminan di hari tua, atau bahkan sumber penghasilan tambahan di kemudian hari. Selain itu, memiliki rumah sendiri juga memberikan rasa aman, nyaman, dan kebebasan yang tidak bisa didapatkan dari menyewa.

Lalu, apa saja strategi yang perlu disiapkan oleh milenial untuk mewujudkan impian ini? 

Pertama dan yang paling fundamental adalah perencanaan keuangan yang agresif. Milenial perlu membuat anggaran bulanan yang ketat. Catat semua pemasukan dan pengeluaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun