Pemerintah juga harus terus mendukung dengan membuat aturan yang jelas dan tegas. Jangan sampai ada perusahaan yang lolos begitu saja ketika melakukan diskriminasi.Â
Sosialisasi tentang pentingnya kesetaraan kesempatan kerja juga perlu terus digencarkan ke seluruh lapisan masyarakat.
Media massa dan para tokoh publik juga punya peran besar. Mereka bisa membantu mengubah pandangan masyarakat dengan mengangkat kisah-kisah sukses orang-orang yang berhasil meraih karier gemilang tanpa terhalang usia atau penampilan. Ini bisa jadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak patah semangat.
Intinya, kita semua punya tanggung jawab untuk menciptakan dunia kerja yang lebih adil. Sebuah dunia di mana setiap orang dinilai berdasarkan apa yang mereka bisa lakukan, bukan berdasarkan angka di KTP atau bentuk hidung mereka.Â
Ketika kita menghargai potensi setiap individu, tanpa memandang usia atau penampilan, kita sebenarnya sedang membangun perusahaan yang lebih kuat, lebih inovatif, dan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Masa depan dunia kerja itu adalah masa depan yang inklusif, di mana kompetensi jadi raja, dan keberagaman jadi kekuatan. Mari kita bersama-sama wujudkan lingkungan kerja yang benar-benar menghargai kontribusi setiap individu.Â
Sudah saatnya kita menyatakan dengan lantang: loker tanpa sekat itu nyata, dan peluang bisa direbut lewat otak, bukan hanya dari angka usia atau tampang. Ini adalah sebuah langkah maju, bukan hanya untuk individu, tapi juga untuk kemajuan bangsa dan dunia kerja yang lebih manusiawi.
Diskriminasi berdasarkan pembatasan usia kerja dan kriteria "good looking" masih menjadi penghalang signifikan dalam dunia pencarian kerja, mengesampingkan potensi besar dari individu berpengalaman atau mereka yang memiliki kemampuan luar biasa namun tidak sesuai standar penampilan konvensional.Â
Namun, seiring dengan perubahan lanskap digital dan tuntutan pasar yang semakin kompleks, ada pergeseran menuju sistem rekrutmen yang lebih inklusif, di mana kompetensi, pengalaman, dan potensi menjadi penentu utama, bukan lagi angka usia atau rupa.Â
Dengan demikian, "Loker Tanpa Sekat" bukanlah sekadar harapan, melainkan keniscayaan yang mendorong perusahaan untuk fokus pada nilai sebenarnya seorang karyawan dan memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI