Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Loker Tanpa Sekat: Merebut Peluang Lewat Otak, Bukan Angka Usia atau Tampang

28 Mei 2025   06:55 Diperbarui: 28 Mei 2025   06:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Event job fair yang diselenggarakan Pemkab Bekasi di Convention Center Presiden University, Cikarang Utara, Selasa (27/5/2025). | Istimewa/Kompas.com

Kalau tidak, mereka akan kekurangan tenaga kerja berkualitas. Ini memaksa perusahaan untuk berpikir lebih luas dan meninggalkan batasan-batasan usang.

Gerakan untuk kesetaraan dan inklusi di tempat kerja juga semakin gencar disuarakan. Banyak aktivis, organisasi, dan bahkan pemerintah yang mendorong perusahaan untuk menghilangkan praktik diskriminatif. 

Mereka ingin agar setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan, tanpa memandang usia, ras, jenis kelamin, atau penampilan. Regulasi dan aturan hukum juga mulai diperbarui untuk melindungi hak-hak pekerja dari diskriminasi semacam ini.

Meskipun begitu, mengubah kebiasaan dan pola pikir yang sudah mengakar lama memang tidak mudah. Masih banyak perusahaan dan manajer HR yang terjebak dalam stereotip lama. 

Dibutuhkan waktu, edukasi, dan contoh-contoh sukses untuk meyakinkan mereka bahwa fokus pada kompetensi adalah kunci utama.

Untuk para pencari kerja yang sering merasa terpinggirkan karena usia atau penampilan, jangan menyerah. Teruslah mengasah diri dan belajar hal-hal baru. Tunjukkan bahwa usia hanyalah angka, dan penampilan tidak menggambarkan kualitas kerja. 

Ikuti kursus-kursus online, dapatkan sertifikasi baru, atau aktiflah di komunitas profesional. Bangun portofolio yang kuat yang menunjukkan apa yang bisa Anda lakukan, bukan berapa usia Anda atau bagaimana penampilan Anda.

Bagi perusahaan yang ingin maju, saatnya berani keluar dari zona nyaman. Evaluasi kembali proses rekrutmen. Singkirkan kriteria usia dan "good looking" yang tidak relevan dengan esensi pekerjaan. 

Fokuslah pada apa yang benar-benar penting: pengalaman, keterampilan, potensi, dan kesesuaian dengan nilai-nilai perusahaan. Bentuklah tim yang beragam, karena keberagaman adalah kekuatan.

Divisi Sumber Daya Manusia (HR) punya peran yang sangat penting di sini. Mereka adalah garda terdepan dalam mengubah budaya perusahaan. 

HR harus jadi agen perubahan yang mengadvokasi rekrutmen berbasis kompetensi, membuat program pelatihan yang inklusif untuk semua usia, dan memastikan tidak ada diskriminasi dalam promosi atau pengembangan karier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun