Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Hari Raya Semua Bahagia, Semua Lapang, Generasi Emas pun Datang, Senang, dan Terang

31 Maret 2025   10:31 Diperbarui: 31 Maret 2025   10:31 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna hakiki Idul Fitri adalah refleksi dari kemenangan spiritual setelah sebulan penuh berpuasa. 

Kemenangan ini bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pengendalian diri, peningkatan kualitas ibadah, dan pembersihan jiwa dari dosa dan kesalahan. 

Idul Fitri menjadi momen untuk merayakan keberhasilan dalam melawan hawa nafsu dan kembali ke fitrah kesucian.

Lebih dari sekadar perayaan, Idul Fitri adalah waktu untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi. Tradisi saling mengunjungi dan bermaaf-maafan menjadi simbol penting dalam merayakan Idul Fitri. 

Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang retak, melupakan kesalahan masa lalu, dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.

Idul Fitri juga merupakan momen untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Zakat fitrah, yang wajib dibayarkan sebelum salat Idul Fitri, menjadi wujud kepedulian sosial dan solidaritas umat Islam. 

Tradisi berbagi makanan dan hadiah juga menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri, menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan.

Dengan demikian, Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan kemenangan setelah Ramadan, tetapi juga tentang refleksi diri, penguatan hubungan sosial, dan peningkatan kepedulian terhadap sesama. 

Semangat Idul Fitri diharapkan dapat terus membimbing umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari, menciptakan masyarakat yang harmonis, toleran, dan penuh kasih sayang.

Sejumlah anak-anak membantu membereskan terpal usai melaksanakan salat idul fitri 1446 H. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi
Sejumlah anak-anak membantu membereskan terpal usai melaksanakan salat idul fitri 1446 H. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi
Generasi Emas Harapan Masa Depan

Anak-anak generasi emas ini adalah tunas-tunas harapan yang akan tumbuh dan berkembang menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun