Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Atomic Habits", Protein Penting: Jaga Massa Otot Lansia 'Sarkopenia' Selama Puasa

1 Maret 2025   12:05 Diperbarui: 1 Maret 2025   12:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, sumber protein nabati seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, dan edamame juga memainkan peran penting dalam menjaga massa otot lansia. Tahu dan tempe, yang terbuat dari kedelai, merupakan sumber protein nabati yang mudah didapat dan diolah menjadi berbagai hidangan lezat. 

Kacang-kacangan dan edamame, selain kaya protein, juga mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Kombinasi protein hewani dan nabati dalam menu makanan sehari-hari akan memberikan manfaat yang optimal bagi lansia dalam melawan sarkopenia.

Penting untuk diingat bahwa kebutuhan protein setiap lansia dapat berbeda-beda, tergantung pada kondisi kesehatan, tingkat aktivitas, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi asupan protein yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan individu. 

Di samping itu, pastikan asupan cairan yang cukup untuk mendukung fungsi ginjal dan mencegah dehidrasi, yang dapat memperburuk kondisi sarkopenia. Dengan kombinasi asupan protein yang cukup, latihan kekuatan ringan, dan gaya hidup sehat, lansia dapat menjaga massa otot, melawan sarkopenia, dan menikmati kualitas hidup yang optimal.

Tips Tambahan untuk Lansia Selama Puasa

Selama puasa, lansia perlu memperhatikan hidrasi dengan mengonsumsi cairan yang cukup saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi. Air putih, jus buah tanpa gula, dan teh herbal bisa menjadi pilihan yang baik. 

Di samping itu, penting untuk memantau kondisi kesehatan secara berkala, termasuk tekanan darah, kadar gula darah, dan berat badan. Jika ada keluhan atau gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter. 

Lansia dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau penyakit jantung, perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa untuk mendapatkan panduan yang sesuai.

Selain menjaga kesehatan fisik, lansia juga perlu memperhatikan kesehatan mental dan emosional selama puasa. Ibadah, meditasi, dan interaksi sosial dapat membantu menjaga ketenangan pikiran dan mengurangi stres. 

Manfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti membaca, berkebun, atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Jika merasa kesepian atau stres, jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional. 

Dengan menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental, lansia dapat menjalani puasa dengan lebih nyaman dan bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun