Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen Z dan Work-Life Integration: Soft Skill, Hard Skill, Culture Skill Gaya Kerja yang Membedakan

14 Februari 2025   10:25 Diperbarui: 14 Februari 2025   10:25 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Gen Z dan Work-Life Integration. | Image by Freepik

Meskipun memiliki potensi besar, Gen Z juga menghadapi tantangan dalam work-life integration. Persaingan yang ketat di pasar kerja, tekanan untuk selalu terhubung secara digital, dan ekspektasi yang tinggi dari diri sendiri dapat menjadi sumber stres bagi Gen Z. 

Mereka juga seringkali dianggap kurang berpengalaman dan perlu beradaptasi dengan budaya kerja yang mungkin berbeda dari ekspektasi mereka. Namun, tantangan ini juga menjadi motivasi bagi Gen Z untuk terus belajar dan mengembangkan diri. 

Mereka proaktif mencari peluang untuk meningkatkan keterampilan, memperluas jaringan, dan membangun portofolio yang kuat. Gen Z juga tidak takut untuk meminta bantuan atau dukungan dari rekan kerja, atasan, atau mentor.

Perusahaan juga memiliki peran penting dalam mendukung work-life integration Gen Z. Perusahaan yang fleksibel, inklusif, dan memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk berkembang akan lebih mampu menarik dan mempertahankan talenta-talenta terbaik dari generasi ini. 

Perusahaan dapat menawarkan program-program yang mendukung work-life balance, seperti jam kerja fleksibel, kerja jarak jauh, cuti berbayar, dan program kesehatan mental. Selain itu, perusahaan juga perlu menciptakan budaya kerja yang positif, kolaboratif, dan menghargai perbedaan. 

Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan Gen Z, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang ideal untuk mendukung work-life integration mereka, sehingga pada akhirnya dapat mencapai kesuksesan bersama.

Kesimpulan

Gen Z membawa perubahan signifikan dalam dunia kerja, terutama dalam hal work-life integration. Kombinasi antara soft skill, hard skill, dan culture skill membentuk gaya kerja yang unik dan berorientasi pada keseimbangan. Meskipun menghadapi tantangan, Gen Z juga memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dan masyarakat. 

Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan Gen Z, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang ideal untuk mendukung work-life integration mereka, sehingga pada akhirnya dapat mencapai kesuksesan bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun