Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Menulis dari Mengajar Menulis

27 Januari 2018   08:34 Diperbarui: 27 Januari 2018   08:45 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Pixabay

Lama tidak nge-kompasiana, pagi ini jenguk sebentar. Langsung ketemu artikel menggugah. Hidup dari Ngeblog. Baca kisahnya mas Yon Bayu sama pak  Ibdnu Sa'dan, saya semakin tertarik dengan dunia blogging. Sudah lama juga pengin berpenghasilan dari Ngeblog.

Bener banget, ketika dibilang ngeblog itu bisa jadi personal branding. Seperti Saya pernah tulis, Belajar Menulis dan Menemukan Kepercayaan Diri dari Kompasiana. Bergaul dan tulisan kita dikomentari oleh penulis-penulis hebat, baik junior maupun junior. Bawaannya jadi tambah PD. Ditambah lagi, nama besar Kompas yang mem-back up. Jadi serasa penulis beneran.

Di tempat kerja, beberapa teman sudah menganggap saya ini penulis. Bahkan ada yang menganggap saya sudah hidup dari menulis. Saya aminkan saja, meski ini masih harus saya perjuangkan. Beberapa job, terkait dengan dunia tulis menulis, akhirnya mereka percayakan pada saya. Mulai dari melatih murid-murid menulis di ekstrakurikuler, hingga mengisi konten bulletin internal dan eksternal. Lumayan, ada honornya. Meski tidak besar, bisa buat pamer ke istri. "Tuh kan, Nge-kompasiana  bermanfaat."

Dunia tulis menulis memang bukan hal baru bagi saya, tetapi dari kualitas tulisan, jelas saya ini pemula. Hitam putihnya dunia kepenulisan, belum banyak saya ketahui. Tetapi untuk bisa pintar menulis, saya harus terus menulis. Itu pesannya mas Arswendo. Sehingga ketika saya diminta untuk melatih menulis di sekolah tempat saya kerja. Saya langsung mengiyakan. Alasannya, ini dapat menjadi tempat saya belajar. Karena saya akan berinteraksi dengan dunia tulis menulis, yang memaksa saya lebih konsisten belajar.

Hal terberat dari latihan menulis menurut saya adalah konsisten dalam menulis. Hari ini menulis, besok jeda. Besoknya lagi angot-angotan. Lantas, seminggu berlalu tidak ada tulisan sama sekali. Ada begitu banyak ide yang sempat gentanyangan, tersia-siakan. Dengan melatih menulis, saya dipaksa secara formal, memberi contoh tulisan, berarti saya harus menulis. Atau sekedar menunjukkan contoh-contoh karya, biar mereka juga yakin kalau gurunya itu produktif. Selain  itu saya juga berkewajiban membukakan ide-ide, berdiskusi dan juga menilai tulisan. Hal ini benar-benar memaksa saya untuk belajar lebih dalam dan lebih jauh pada dunia menulis.

Berinteraksi dengan murid-murid yang senang menulis, membaca hasil tulisan mereka, seringkali justru membuat saya terinspirasi. Ada saja hal baru yang saya temukan, diluar dugaan. Ini hanya sekelumit dari bagaimana saya belajar menjadi penulis. Masih jauh perjalanan, tetapi saya yakin di Kompasiana ini ada banyak teman yang terus bersedia menjadi guru. Semangat pagi !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun