Pada saat ini partai politik sedang sibuk membicarakan calon-calon yang akan mereka usung di pilkada tahun 2020 ini dan sibuk mencari strategi pemenangan.
Di sela-sela kesibukan tersebut, patut kita soroti Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang waktu lalu kontra atau menolak dengan dinasti politik .
Pernah pula Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai dinasti politik buruk bagi perkembangan demokrasi di sebuah negara. Karenanya, ia harus ada regulasi yang jelas guna mencegah itu.
Atas keterangan dan pernyataan itu, maka patut kita tagih pernyataan itu kepada PKS. Kenapa mengusung putri Wapres Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah Ma'ruf yang berpasangan dengan Irwan Aben dalam pilkada Kota Tangerang Selatan 2020.
Selain itu, PKS resmi mengusung keponakan SBY, Indrata Nur Bayu Aji-Gagarin pada pilkada Pacitan 2020.
Jadi, atas dasar penolakan dinasti politik, kenapa PKS mengusung putri Wapres Ma'ruf Amin dan keponakan SBY?.
Sangat kontradiksi sebenarnya pernyataan dengan kenyataan. Kondisi inilah semakin membuktikan politik itu dinamis dan tak dapat diterka.
Politik itu bagaikan "panggung sandiwara" dimana kata tak sesuai dengan kenyataan. Dimana posisi dan kondisi yang dinilai bagus maka disitulah beralih dan memihak.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sudah mendapatkan pendidikan politik baru bahwa apa yang dikatakan politisi sebenarnya tidak semua bisa dipenuhi dan jadi kenyataan.
Karena itu, kita tak perlu emosi melihat pernyataan para politisi yang selama ini kita dengar.
Dalam politik itu, setiap hal bisa berubah dalam sekejap mata, dalam waktu semenit maupun sedetik. Jadi, jangan takut dan heran melihat pernyataan-pernyataan politisi.