Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mewaspadai Korban PHK Terpapar Terorisme!

4 Mei 2020   12:52 Diperbarui: 4 Mei 2020   13:11 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi, dilansir dari mediaindonesia.com

Pandemi Covid-19 ternyata dapat menambah keburukan, keprihatinan dan kesedihan bagi seluruh rakyat di dunia terutama Indonesia. Ternyata, Pandemi Covid-19 bukan hanya menyebabkan perekonomian terpuruk kesehatan terganggu dan banyak masyarakat menderita, ada yang mau jual ginjal, bunuh diri dan melakukan aksi kriminalitas.

Tetapi, Pandemi juga berakibat pada keputusasaan  dan frustasi bagi karyawan yang kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) maupun dirumahkan menjadi terpapar paham radikal atau terorisme.

Dilansir dari mediaindonesia.com, 3/5/2020, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib mengingatkan bahwa korban PHK akibat Pandemi Covid-19 rentan bergabung dengan kelompok teroris. Menurutnya, ada dua faktor pemicu seseorang bergabung dengan kelompok teroris, yakni perasaan dendam dan putus asa.

Dalam situasi Pandemi Covid-19 ini, Ridwan menekankan banyak diantara korban PHK yang merasa frustasi karena kesulitan dalam masalah ekonomi. Mereka yang merasa marah  dengan pemerintah, negara maupun perusahaan yang memecatnya akan memiliki psikologi yang rapuh.

Mewaspadai

Pendapat dari pengamat terorisme tadi patut menjadi perhatian pemerintah dan seluruh masyarakat agar lebih mewaspadai segala kemungkinan yang ada. Kita tahu beragam berita akhir-akhir ini memberitakan pihak kepolisian menangkap terduga teroris.


Dan, itu menjadi berita yang hangat diperbincangkan di berbagai media online. Sangat memungkinkan para karyawan yang di PHK dan dirumahkan memilih jalan menjadi anggota teroris.

Mengapa demikian?. Hal itu dikarenakan kefrustasian tadi. Bayangkan saja, kalau orang frustasi, tidak ada hal baik yang dipikirkan. Orang frustasi akan memilih jalan apapun untuk mendapatkan keinginannya.

Coba kita bayangkan, di tengah Pandemi Covid-19 ini banyak masyarakat kesusahan. Untuk makan dan minum saja sulit, karena pekerjaan sudah tidak ada. Bahan sembako hasil bansos pun masih ada tidak tersalurkan dengan baik.

Pandemi ini kurang lebih sudah dua bulan belum berakhir juga. Bagaimana nasib rakyat?. Yang terjadi adalah kelaparan dan kefrustasian tadi. Karena itu, timbul niat berbuat kejahatan.

Paham radikalisme ekstrem pun sangat rentan masuk ke dalam pikiran masyarakat korban PHK, apalagi diiming-imingi uang dan kebutuhan lainnya. Wow, sudah pasti mau terjerat dalam paham radikalisme atau terorisme.

Kita tahu bahwa banyak orang yang gampang terpengaruh oleh lingkungannya. Gampang terhasut dan gampang "dibodohi" oleh oknum tertentu. Hal itulah yang membuat kita sulit terbebas dari aksi kejahatan.

Banyak orang bila ditawari hidup mewah, uang, barang dan kebutuhan lainnya akan mau menuruti perintah dari majikan atau bosnya.

Itulah yang terjadi dengan karyawan yang kena PHK dan yang dirumahkan. Pendapat pengamat terorisme tadi sangat jelas dan sangat tepat di tengah Pandemi Covid-19 adalah momen menyenangkan mempengaruhi dan menghasut masyarakat berbuat kejahatan terutama terpapar aksi terorisme.

Pemerintah harus waspada melalui penegak hukum kita, bahwa hal tersebut akan jadi bahaya. Masyarakat yang frustasi bisa melakukan apa saja. Masyarakat yang berkekurangan bisa melakukan apa saja agar bisa hidup.

Pikiran sudah buyar dan kosong sehingga sulit memilah mana yang baik dan benar. Mendengar kabar ini, baiknya pemerintah sigap dalam proses pencegahan dan penindakan.

Keputusasaan, dendam dan frustasi menjadi tiga hal yang bersatu menerobos hati dan pikiran masyarakat, sehingga berani berbuat kekerasan dan kriminalitas. 

Masyarakat yang resah, gelisah, sedih dan kelaparan dapat menjadi lebih ganas dari sebelumnya. Ibarat binatang buas yang kelaparan, dimana hewan atau makhluk hidup yang ada di sekitarnya bisa diterkam.

Begitulah masyarakat kita saat ini di tengah kesulitan hidup selama Pandemi Covid-19 ini. Patut jadi perhatian dan cari solusi oleh pemerintah. Beri kepastian, edukasi dan bimbingan bagi mereka agar tidak terpapar paham terorisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun