Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Nikah Jenis Transaksional

20 Juni 2019   09:38 Diperbarui: 20 Juni 2019   09:44 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta
Manusia butuh untuk dicintai dan mencintai. Meski telah memiliki orangtua yang mencintai dan dicintai, seakan belum sempurna, kalau tidak memiliki pasangan pribadi yang mencintai dan dicintai.

Pernikahan yang didasari dengan cinta inilah yang paling sering didengar untuk saat ini daripada ketiga jenis sebelumnya. Namun demikian, apakah pernikahan yang berbekal dengan cinta ini, pasti akan membuat pernikahannya pasti langgeng?

Apa pun yang terjadi dalam pernikahan, nasi telah jadi bubur. Tidak perlu disesali dengan apa yang telah terjadi. Sekarang tinggal, bagaimana bubur tadi enak untuk dinikmati? Kan ..., bisa jadi bubur ayam, ikan atau daging. Sesuai selera masing-masing.

Pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral. Disatukan melalui janji dengan menghadirkan dan di hadapan para saksi, yaitu: Sang Pencipta, hamba-Nya, pasangan mempelai, orangtua, keluarga, handai taulan dan bisa jadi masyarakat luas (jika seorang yang nge-top).

Kedua mempelai telah bersaksi dan berjanji akan sehidup semati dengan pasangannya di hadapan banyak saksi. Kalau gagal mengarungi mahligai pernikahan ini, maka telah mengingkari janjinya dan membohongi para saksi tadi.-


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun