Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Gayatri, Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit

18 Mei 2018   12:42 Diperbarui: 18 Mei 2018   12:57 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bab tentang naiknya Tribuana menjadi ratu, itu merupakan jalan tengah yang diambil karena di saat Jayanegara meninggal  maka para pangeran jawa mulai mencari kesempatan untuk merebut kekuasaan. Jalan satu satunya adalah dengan menaikkan posisinya  Tribuana. Gayatri tidak bisa menjadi ratu karena dia dianggap symbol dari Singasari, sementara Tribuana adalah keturunan dari WIjaya setidaknya dia merupakan representasi dari Majapahit, bukan dari Singasari.

Di bab tentang hubungan dengan negara negara luar, maka ada hubungan yang berbeda antara Cina dan India. Jawa tidak pernah bermusuhan dengan Cina, saat terjadi permusuhan dengan Mongol, maka itu karena Mongol menganggap Jawa adalah Kerajaan yang harus tunduk, bukan kerajaan yang memiliki posisi setara. Begitu Dinasti Mongol runtuh , maka otomatis hubungan Antara Jawa dan Cina kembali keposisi semula, yaitu kearah perdagangan.

Sementara dengan India, sangat erat hubungannya dengan kebudayaan. Fakta sejarah bahwa Pangeran Ajicaka dari India yang mengenalkan bahasa sansekerta dan huruf palawa, begitu juga dengan kebudayaan Hindu Budha membuat Jawa tidak bisa melepaskan diri dengan India. Di buku ini juga muncul seorang Frater bernama Frater Odoric yang berupaya mengenalkan agama Kristen , namun pejabat kerajaan Majapahit tidak tertarik dengan agama itu, justru Frater Ordorik yang  terkesan dengan kebudayaan majapahit. Dia menjelaskan mengenai istana majapahit yang sangat mewah (hal. 59).

Di bab tentang penaklukan Bali, dijelaskan bahwa Majapahit ingin menjaga budayanya karena di saat yang bersamaan , agama islam mulai menyebar dan menimbulkan kekuatiran dari Gayatri (hal 132) . DIa kuatir jangan jangan ramalan Jayabaya akan menjadi kenyataan bahwa Jawa dan pulau sekitarnya akan dipimpin oleh bangsa dan agama asing dalam waktu yang lama namun nantinya akan kembali terbebas dan berpulang ke tradisi peninggalan Hindu budha mereka.

Dengan menguasai Bali, Gayatri ingin membuat suatu Benteng budaya,  setidaknya budaya Hindu budha  Majapahit akan terjaga karena posisi Bali sebagai tempat kecil yang jauh dari jalur perdagangan akan memungkinkan Bali mampu menjaga kemurnian Budayanya. Awalnya pemerintahan dilakukan oleh orang orang Jawa, namun akhirnya dikembalikan ke bangsawan bangsawan Bali untuk mendapatkan kepercayaan rakyat setempat.

Sebelum akhirnya meninggal, Gayatri sudah menyiapkan langkah-langkah agar sang raja dapat mengambil keputusan dengan benar dengan membentuk suatu dewan yang terdiri dari para bangsawan utama. Gayatri meninggal di usia 76 tahun sementara Wijaya meninggal di usia 46 tahun. Di buku ini dijelaskan bahwa rata rata usia pria kala itu adalah 40 tahun saja, artinya WIjaya sudah lebih dari 6 tahun  dari usia rata rata umumnya kala itu. Kita orang modern selalu menganggap bahwa orang jaman dulu memiliki usia yang selalu panjang panjang, tapi di sini ternyata tidak seperti itu.

Saya suka dengan posisi Majapahit, yang terletak antara pelabuhan dan pedalaman Kali Brantas. Posisinya benar benar strategis, di daerah pusat pertanian sekaligus dekat dengan pelabuhan utama kala itu. Hal yang sudah di pikirkan masak masak sewaktu Majapahit baru dibentuk oleh Wijaya dari sebuah hutan Tarik.

Membaca buku ini membuka pemahaman baru tentang sosok gayatri. Kita akan kembali berpikir bahwa Majapahit bisa berkembang bukan karena Gajahmada seorang, tapi ada tokoh lain yang sudah dipersiapkan matang dengan segala kemampuannya, namun terhalang oleh jenis kelaminnya. Akhir kata selamat membaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun