Mohon tunggu...
Joy Jelena
Joy Jelena Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kemoterapi: Menyembuhkan atau Mematikan?

23 September 2017   14:40 Diperbarui: 23 September 2017   14:46 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Alasan yang pertama yaitu obat yang digunakan selama kemoterapi tidak bisa membedakan antara sel - sel kanker dengan sel - sel normal yang sedang tumbuh. Maksudnya adalah, ketika obat tersebut bekerja di dalam tubuh untuk membunuh sel - sel kanker yang sedang berkembang, obat tersebut juga dapat membunuh sel-sel lain yang masih normal/sehat. Semakin banyak sel - sel normal yang hancur akibat dari obat ini, maka suatu jaringan yang seharusnya masih bisa berfungsi juga akan rusak sebab jaringan merupakan kumpulan dari sel-sel. Apabila jaringan tersebut telah rusak dan tidak bisa berfungsi lagi, maka dapat berujung kematian. Oleh karena itu, kemoterapi juga sering dinilai mematikan bukan menyembuhkan. Seperti yang tercantum dalam https://hellosehat.com, "Seperti yang ditemukan pada penelitian yang dilakukan di Inggris, kemoterapi diketahui telah menyebabkan kematian hampir sebanyak 50% dari total pasien kanker payudara dan kanker ususyang sedang menjalani pengobatan". Dalam situs healindonesia.com juga dikatakan, " 'Mayoritas pasien kanker di negara ini (Amerika) meninggal karena kemoterapi, yang tidak bisa menyembuhkan kanker payudara, usus, ataupun kanker paru - paru. Hal ini telah terdokumentasikan selama lebih dari satu dekade, namun demikian para dokter tetap saja memakai kemoterapi untuk melawan tumor-tumor ini,' ujarDr. Allen Levin, MD, pengarang buku The Healing of Cancer."

Alasan yang kedua, seperti yang kita ketahui bahwa kemoterapi memiliki berbagai macam efek samping. Efek samping ini diakibatkan oleh kemampuan kemoterapi yang dapat membunuh semua sel di dalam tubuh. Karena sel - sel yang masih normal juga ikut terserang, maka munculah efek samping dari pengobatan ini. Efek samping ini tidak hanya terjadi selama masa pengobatan, tetapi juga setelah masa pengobatan berakhir. Sekarang, saya akan membahas tentang efek samping selama pengobatan terlebih dahulu. Dikutip dari www.livestrong.com, "According to the National Cancer Institute (NCI), individuals undergoing chemo frequently report experiencing such symptoms as nausea, vomiting, loss of appetite, constipation or diarrhea. Fever and fatigue are also common side effects experienced by chemotherapy patients". Selain itu, kemoterapi juga dapat menyebabkan anemia (kekurangan sel darah merah). Padahal, sel darah merah berfungsi untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Jika produksi sel darah merah menurun, maka otomatis suplai oksigen ke seluruh tubuh juga akan berkurang sehingga tubuh bisa cepat pusing dan lelah. Namun, efek samping yang paling jelas sehubungan dengan kemoterapi adalah alopecia. Alopecia adalah suatu kondisi di mana rambut si penderita mengalami perontokan. Biasanya rambut akan mulai rontok saat dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Efek - efek samping tersebut biasanya akan hilang setelah proses kemoterapi berakhir. Akan tetapi, meski efek tersebut akan hilang setelah proses kemoterapi dihentikan, tetap ada efek yang bahkan lebih buruk daripada sekedar diare atau rambut rontok. Efek - efek tersebut akan dibahas selanjutnya.

Nah, sekarang saya akan membahas alasan ketiga. Alasan ketiga ini membahas tentang efek yang mungkin terjadi setelah proses kemoterapi berakhir. Dikutip lagi dari www.livestrong.com, "The NCI notes that, in some instances, side effects related to chemotherapy may not become evident until months or years after treatment has ended. These effects may include heart or kidney problems, lung tissue damage or nerve damage. Chemo treatment may also lead to infertility, which can affect your ability to conceive a child". Bukankah ini sangat berbahaya? Sebab efeknya tidak langsung ketahuan setelah proses kemoterapi selesai, tetapi baru terbukti setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun - tahun. Dan yang menjadi korban adalah organ - organ vital di dalam tubuh. Jika organ - organ vital ini terkena efek dari kemoterapi tersebut, besar kemungkinan organ - organ ini tidak dapat berfungsi lagi. Apabila organ - organ ini sudah tidak berfungsi, lantas bagaimana jadinya kondisi tubuh si penderita? Tentu akan lebih parah, bukan? Lagipula, meskipun kemoterapi terbukti efektif dalam beberapa kasus kanker, tetapi tetap ada peluang bahwa kanker tersebut bisa muncul kembali.

Dari alasan - alasan yang telah saya sampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemoterapi lebih berdampak negatif daripada positif bagi para penderita kanker. Sebab ada begitu banyak efek samping yang dihasilkan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh, bahkan efek samping tersebut dapat mengakibatkan kematian. Meskipun kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker yang tumbuh di dalam tubuh, tetapi kemoterapi juga membunuh sel-sel lain yang masih normal. Hal ini tentu akan membuat si penderita lebih menderita lagi karena harus mengalami berbagai efek samping yang timbul akibat perusakan sel - sel normal tersebut. Selain itu, ada lagi kerugian lain dari kemoterapi, yakni biayanya yang sangat mahal. Padahal, biaya yang mahal ini tidak selalu menjamin bahwa kanker yang diderita pasti akan sembuh total. Oleh karena itu, lebih baik kita semua melakukan cara-cara pencegahan kanker sejak dini seperti tidak merokok, rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat, dan sebagainya untuk menghindari risiko terkena kanker.

Sekian esai kedua yang telah saya tulis. Semoga dengan membaca esai ini, para pembaca dapat lebih mengetahui informasi - informasi tentang kanker dan dampak dari kemoterapi. Kiranya esai ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Terima kasih!

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Penerbit Erlangga

www.wikipedia.org

www.deherba.com

www.livestrong.com

https://hellosehat.com

https://healindonesia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun