Mohon tunggu...
Tania A P
Tania A P Mohon Tunggu... Freelancer - ..

Selamat Membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Luka yang Kusimpan: Perjalanan Menyembuhkan Diri dan Menerima Diri Sepenuhnya

27 Maret 2024   14:24 Diperbarui: 27 Maret 2024   14:33 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hey, Sobat! Pernah nggak sih kamu merasa ada luka yang nggak pernah hilang? Bukan luka karena jatuh atau tergores, tapi luka batin yang kita simpan rapat-rapat. Luka ini unik, karena kita sendiri yang seringkali jadi pelakunya. 

Yup, kita bicara tentang luka yang timbul dari omongan negatif kita sendiri, keraguan yang menghantui, sampai tindakan-tindakan yang tanpa sadar malah bikin kita terpuruk. 

Di artikel ini, kita bakal ngulik lebih dalam tentang luka-luka tersebut dan gimana caranya kita bisa mulai proses penyembuhan dan penerimaan diri.

Luka batin yang kita simpan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk. Mungkin itu suara kecil di kepala yang terus-terusan bilang kamu nggak cukup oke, nggak cukup cerdas, atau nggak layak dapetin cinta dan kesuksesan. 

Atau, bisa jadi itu rasa takut gagal yang bikin kamu ragu untuk kejar mimpi dan tujuan hidupmu. Apapun bentuknya, penting banget buat kita mengenali dan memahami dari mana asal muasal luka ini.

Introspeksi diri itu kunci utama buat mengidentifikasi dan mengakui luka batin yang kita simpan. Luangkan waktu buat merenung, duduk bareng pikiran dan perasaanmu, dan tulislah di jurnal tentang keyakinan dan perilaku negatif yang mungkin jadi penghalangmu. Dengan membuka tabir luka-luka ini, kamu bisa mulai mengurai benang kusutnya dan memulai proses penyembuhan.

Penyembuhan dari luka batin yang kita simpan ini adalah perjalanan yang memerlukan waktu dan usaha. Ini tentang bagaimana kita menantang dan mengubah keyakinan serta perilaku negatif tersebut, dan menggantinya dengan kasih sayang pada diri sendiri, cinta diri, dan penerimaan diri. 

Jangan ragu buat minta dukungan dari orang-orang terdekat, terapis, atau kelompok dukungan yang bisa bantu kamu melewati proses ini dan memberikan arahan serta semangat.

Luka batin yang kita simpan bisa jadi luka yang paling menyakitkan dan merusak, tapi ingat, mereka nggak permanen. Dengan mengakui, memahami, dan bekerja aktif menuju penyembuhan luka ini, kita bisa mulai menumbuhkan rasa penerimaan diri, harga diri, dan kedamaian batin. 

Ingat, kamu pantas mendapatkan cinta, kesuksesan, dan kebahagiaan -- jangan biarkan luka batin yang kamu simpan sendiri menghalangi kamu dari menjalani kehidupan terbaikmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun